KOMPAS.com - Sidang isbat penentuan 1 Ramadhan 1442 akan digelan Kementerian Agama, Senin (12/4/2021) sore.
Diberitakan Kompas.com sebelumnya, dalam pelaksanaan sidang isbat penentuan 1 Ramadhan 1442 H ada tiga tahapan:
Lantas, bagaimana para ilmuwan melihat posisi hilal?
Baca juga: Apa Itu Hilal, Penentu Awal Bulan Ramadhan dan Sabda Nabi SAW
Hilal adalah bulan sabit tertipis yang berkedudukan rendah di atas cakrawala langit barat, dan sudah diamati tepat selepas terbenamnya Matahari.
Astronom amatir Marufin Sudibyo mengatakan kepada Kompas.com 22 April 2020, terbenamnya matahari adalah patokan dalam menentukan hilal.
"Hilal menjadi penentu bagi awal bulan kalender Hijriyyah karena sifatnya. Bilamana pada senja hari hilal terlihat, maka di senja hari sebelumnya hilal tidak akan ada di atas cakrawala langit Barat karena Bulan memang tidak ada di sana,” jelas Marufin.
Untuk melihat hilal, ada tiga metode yang bisa dilakukan:
Berikut penjelasannya:
1. Metode mata telanjang
Metode petama adalah dengan mata telanjang.
"Metode pertama adalah menggunakan mata telanjang, tanpa alat bantu optik sama sekali. Sehingga menghasilkan fenomena kasatmata-telanjang,” tutur Marufin.
2. Alat bantu optik tapi mengandalkan mata
Metode kedua dilakukan dengan menggunakan alat bantu optik terutama teleskop, namun tetap mengandalkan penglihatan mata.
“Ini menghasilkan fenomena kasatmata-teleskop,” tambahnya.
3. Alat optik yang terangkai sensor atau kamera