Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siklon Tropis Adalah: Pengertian, Proses, Ukuran dan Daerah Pertumbuhan

Kompas.com - 06/04/2021, 20:05 WIB
Ellyvon Pranita,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Keberadaan siklon tropis maupun bibit siklon tropis selalu dikaitkan dengan terjadinya cuaca ekstrem di sejumlah wilayah di Indonesia.

Termasuk salah satunya kejadian bencana alam banjir bandang dan longsor yang terjadi di Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baru-baru ini, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mendeteksi adanya bibit siklon tropis 99S yang kemudian meningkat menjadi siklon tropis Seroja.

Baca juga: Bibit Siklon Tropis Picu Gelombang Sangat Tinggi Pekan Ini, Ini Daftar Wilayahnya

Dalam konferensi pers BMKG tadi malam Minggu (4/4/2021), BMKG menyebutkan Siklon Tropis Seroja adalah sebutan bagi bibit siklon tropis 99S yang terpantau sejak 2 April 2021 melalui Jakarta Tropical Cyclone Warning Center (TCWC). 

Pada pukul 01.00 WIB, Senin (5/5/2021), Siklon Tropis Seroja terpantau berada di Laut Sawu sebelah barat daya Pulau Timor, 10.0 LS - 122.7 BT.

Hingga berdasarkan update terbaru BMKG, hari ini, Selasa (6/4/2021), lokasi siklon tropis Seroja terpantau berada Samudera Hindia sebelah barat daya Pulau Timor, di titik koordinat 11.3 LS - 120.4 BT, yaitu sekitar 180 kilometer sebelah barat daya Sabu.

Diperkirakan intensitas Siklon Tropis Seroja akan menguat dalam 24 jam ke depan dan bergerak ke arah Barat Daya, menjauhi wilayah Indonesia.

Pengertian siklon tropis

Siklon tropis adalah sistem tekanan rendah non-frontal yang berskala sinoptik yang tumbuh di atas perairan hangat dengan wilayah perawanan konvektif dan kecepatan angin maksimum, setidaknya mencapai 34 knot pada lebih dari setengah wilayah yang melingkari pusatnya, serta bertahan setidaknya enam jam.

Siklon tropis dikenal dengan berbagai istilah di muka bumi, yaitu "badai tropis" atau "typhoon" atau "topan" jika terbentuk di Samudra Pasifik Barat, "siklon" atau "cyclone" jika terbentuk di sekitar India atau Australia, dan "hurricane" jika terbentuk di Samudra Atlantik.

Sehingga, berdasarkan keterangan resmi BMKG melalui laman meteo bmkg, disebutkan bahwa siklon tropis merupakan badai dengan kekuatan yang besar.

Radius rata-rata siklon tropis mencapai 150 hingga 200 kilometer.

Baca juga: BMKG: Siklon Tropis Seroja Berpeluang Picu Hujan Lebat hingga Gelombang Tinggi

 

Ilustrasi siklon tropis Ilustrasi siklon tropis
Proses siklon tropis terbentuk

Siklon tropis sendiri, terbentuk di atas lautan luas yang umumnya mempunyai suhu permukaan air laut hangat, lebih dari 26.5 derajat Celcius.

Angin kencang yang berputar di dekatnya mempunya kecepatan angin lebih dari 63 km per jam.

"Kadangkala di pusat siklon tropis terbentuk suatu wilayah dengan kecepatan angin relatif rendah dan tanpa awan yang disebut dengan mata siklon," tulis BMKG.

Sebagai informasi, diamater mata siklon ini cukup bervariasi yaitu mulai dari 10 hingga 100 kilometer.

Mata siklon ini dikelilingi dengan dinding mata, yaitu wilayah berbentuk cincin yang dapat mencapai ketebalan 16 km, yang merupakan wilayah dimana terdapat kecepatan angin tertinggi dan curah hujan terbesar.

Baca juga: Siklon Tropis Vamco di Utara Natuna, Ini Dampak untuk Indonesia

Ukuran dan masa hidup siklon tropis

Diketahui, ukuran siklon tropis menyatakan diameter wilayah yang mengalami gale force wind. Sehingga ukuran siklon tropis bervariasi mulai dari 50 kilometer (Cyclone Tracy, 1977) hingga 1100 km (Typhoon Tip, 1979).

Sementara itu, masa hidup suatu siklon tropis rata-rata berkisar antara 3 hingga 18 hari.

Hal ini dikarenakan energi siklon tropis didapat dari lautan hangat, maka siklon tropis akan melemah atau punah ketika bergerak dan memasuki wilayah perairan yang dingin atau memasuki daratan.

Daerah pertumbuhan siklon tropis

Sebagai informasi, daerah-daerah pertumbuhan siklon tropis adalah sebagai berikut.

- Atlantik Barat

- Pasifik Timur

- Pasifik Utara bagian barat

- Samudera Hindia bagian utara dan selatan

- Australia dan Pasifik Selatan

Sekitar 2 per 3 kejadian siklon tropis terjadi di belahan bumi bagian utara. 

Sekitar 65 persen siklon tropis terbentuk di daerah antara 10° - 20° dari ekuator, hanya sekitar 13 persen siklon tropis yang tumbuh diatas daerah lintang 20°.

Sedangkan di daerah lintang rendah (0° - 10°) siklon tropis jarang terbentuk.

Macam-macam siklon tropis di Indonesia

Berikut beberapa siklon tropis yang pernah hadir di atmosfer Indonesia, di antaranya:

- Siklon Tropis Vongpong (Mei 2020)

- Siklon Tropis Mangga (Mei 2020)

- Siklon Tropis Goni (November 2020)

- Siklon Tropis Seroja (April 20210)

- Siklon Tropis Nangka (Oktober 2020)

- Siklon Tropis Saudel (Oktober 2020)

- Depresi Tropis 20 W (Oktober 2020)

- Depresi Tropis Ofel (Oktober 2020)

Baca juga: Bibit Siklon Tropis Picu Gelombang Sangat Tinggi Pekan Ini, Ini Daftar Wilayahnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com