Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasil Uji Klinis, Vaksin Pfizer Tetap Efektif 6 Bulan Setelah Disuntik

Kompas.com - 06/04/2021, 16:00 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Sumber CNN

KOMPAS.com - Uji klinis fase 3 untuk vaksin virus corona yang dikembangkan Pfizer/BioNTech saat ini masih berlangsung.

Hasil sementara mengonfirmasi bahwa vaksin ini masih efektif memberikan perlindungan selama enam bulan setelah dosis kedua vaksin diberikan.

"Perlindungan yang diberikan vaksin kemungkinan bisa bertahan lebih lama dari itu," kata para ahli vaksin.

Mereka menegaskan, hasil uji klinis yang menunjukkan vaksin dapat memberi perlindungan hingga 6 bulan setelah seseorang divaksin Pfizer adalah kabar baik.

Baca juga: Vaksin Pfizer 100 Persen Efektif Cegah Covid-19 pada Anak Berusia 12 hingga 15 Tahun

"Vaksin lebih dari 91 persen tetap efektif melawan penyakit (covid-19) dengan gejala apa pun selama enam bulan," ujar juru bicara perusahaan pengembang vaksin dilansir CNN, Kamis (1/4/2021).

Ahli pun yakin, vaksin ini sangat efektif dalam melawan varian virus corona B.1351 yang mengkhawatirkan.

Varian B.1.351 pertama kali diidentifikasi di Afrika Selatan. Varian ini mengandung mutasi E484K yang diketahui mampu menghindari perlindungan vaksin.

"Vaksin kami 100 persen efektif melawan penyakit parah seperti yang didefinisikan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS. Dan 95,3 persen efektif melawan Covid-19 parah seperti yang didefinisikan Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) AS," kata Pfizer dan BioNTech dalam pernyataannya.

Menurut para ahli vaksin, penemuan tersebut mengindikasikan bahwa perlindungan akan bertahan lebih lama dari enam bulan.

"Informasi yang datang dari Pfizer/BioNTech adalah kabar baik dengan bukti bahwa mereka yang terdaftar dalam uji klinis tahun lalu masih terlindungi. Jadi kami tahu bahwa kekebalan akan bertahan lama," ujar Dr. Peter Hotez, pakar vaksin dan dekan sekolah kedokteran tropis di Baylor College of Medicine, kepada CNN.

"Mudah-mudahan perlindungannya bisa bertahan bertahun-tahun, tapi kita tidak akan tahu sampai kita tahu."

Dr. Anthony Fauci, Direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular, setuju bahwa perlindungan dari vaksin ini kemungkinan akan bertahan lebih lama dari enam bulan.

 Ilustrasi vaksinasi. Dok. Shutterstock Ilustrasi vaksinasi.

"Mereka tahu pada enam bulan itu jelas ada di sana. Kemungkinan besar akan lebih lama lagi. Waktu akan menjawabnya," kata Fauci kepada CNN.

Fauci menjelaskan, studi tentang respons kekebalan orang setelah divaksinasi terhadap virus corona menunjukkan bahwa mereka menghasilkan antibodi tingkat tinggi dan kemudian, setelah beberapa minggu, tubuh memproduksi sel kekebalan, yang dikenal sebagai sel B, yang terus memproduksi antibodi pelindung segar.

Itu membuat perlindungan kekebalan yang lebih lama.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com