Dalam sebuah studi di Inggris, yang belum ditinjau atau diterbitkan dalam jurnal, telah menuntukkkan penemuan yang menarik.
Terutama bagi para 'long hauler' istilah untuk menyebut mereka yang mengalami efek panjang pascainfeksi Covid, atau istilah lain dari long Covid.
Studi ini diikuti sejumlah kecil responden, dilakukan untuk melacak kesehatan orang yang dirawat di rumah sakit dengan Covid-19.
"Kami memperhatikan banyak pasien yang ragu menerima vaksin. Hal ini cukup mengejutkan, karena kami pikir mereka sangat ingin mendapatkannya," kata Dr Fergus Hamilton, salah satu peneliti dari University of Bristol.
Baca juga: Fenomena Long Covid Sudah Ada sejak Awal Pandemi, Apa Itu?
"Kami mencatat mereka sangat khawatir. Mereka pernah tidak sehat sebelumnya, mengalami gejala yang cukup dramatis, dan menganggap kami hanya memberi mereka hal yang sama," imbuhnya.
Dalam studi itu menyebutkan bahwa tidak ada bukti yang menunjukkan vaksin virus corona yang tersedia saat ini, dapat memperburuk gejala long Covid, kualitas hidup atau kesehatan mental mereka.
Bahkan, penelitian ini tampaknya telah memberi kemungkinan menarik, bahwa vaksin mungkin telah membantu mengurangi atau menghilangkan gejala yang dialami pasien long Covid.
Baca juga: AstraZeneca Bantah Vaksin Covid-19 Produksinya Mengandung Tripsin Babi