Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Cabai Rawit, dari Manfaat, Nutrisi, hingga Cara Menanamnya

Kompas.com - 24/03/2021, 17:02 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Beberapa minggu terakhir, harga cabai rawit merah mahal. Berkisar antara Rp 120 ribu sampai Rp 150 ribu per kilogram.

Menurut Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi, kenaikan harga cabai rawit disebabkan gagal panen di sejumlah sentra produksi akibat tingginya curah hujan.

Bisa dibilang harga cabai selalu mengalami kenaikan signifikan setiap tahunnya. Bisakah kita menanam cabai sendiri?

Tentu saja bisa. Namun sebelum membahas budidaya cabai rawit, mari berkenalan dulu dengan si kecil yang pedas ini.

Baca juga: Mengenal Kelor si Tanaman Superfood, dari Manfaat hingga Budidaya

Dilansir dari laman resmi Pusat Penelitian dan Pengembangan Holtikultura, hortikultura.litbang.pertanian.go.id, cabai rawit (Capsicum frutescens) termasuk dalam famili Solanaceae dan merupakan tanaman berumur panjang (menahun).

Cabai rawit dapat hidup selama 2-3 tahun apabila dipelihara dengan baik dan kebutuhan haranya tercukupi.

Manfaat cabai rawit

Cabai rawit digunakan untuk sayur, bumbu masak, asinan dan obat.

Dilansir SehatQ, cabe rawit mengandung capsaicin yang membuatnya berkhasiat untuk kesehatan. Capsaicin inilah yang membuatnya terasa pedas.

Semakin tinggi kandungan capsaicin, akan semakin pedas rasanya.

Secara medis cabai rawit telah lama digunakan sebagai bagian dari pengobatan alternatif atau herbal.

Manfaat cabe rawit beragam, mulai dari menurunkan tekanan darah hingga menekan rasa lapar. Berikut ulasannya:

  1. Baik untuk sistem pencernaan. Kandungan dalam cabai rawit mampu melindungi pencernaan dari infeksi, memaksimalkan produksi cairan pencernaan, serta membantu distribusi enzim ke perut.
  2. Baik untuk metabolisme tubuh. Kandungan capsaicin dalam cabe rawit membantu memaksimalkan pembakaran kalori. Proses ini disebut diet-induced thermogenesis yang membantu memaksimalkan metabolisme seseorang.
  3. Mengurangi nafsu makan dan merasa kenyang lebih lama.
  4. Kandungan capsaicin berpotensi menurunkan tekanan darah
  5. Kandungan capsaicin dapat meredakan nyeri apabila diaplikasikan langsung ke kulit.
  6. Potensi sembuhkan penyakit autoimun psoriasis
  7. Menurunkan risiko terjadinya kanker. Kandungan capsaicin dapat membantu memperlambat pertumbuhan sel kanker.

Namun jangan berlebihan mengonsumsi cabe rawit karena dapat menyebabkan sakit perut.

Orang yang mengonsumsi obat pengendali tekanan darah juga sebaiknya berkonsultasi dulu sebelum makan cabe rawit dalam jumlah banyak.

Kandungan nutrisi cabai rawit

Tak hanya bermanfaat untuk kesehatan, cabai rawit juga populer digunakan sebagai bumbu masakan.

Kandungan nutrisi dalam satu sendok makan (5 gram) cabai rawit adalah:

  • Kalori: 17
  • Lemak: 1 gram
  • Karbohidrat: 3 gram
  • Serat: 1,4 gram
  • Protein: 0,6 gram
  • Vitamin A: 44 persen Angka Kecukupan Gizi (AKG)
  • Vitamin E: 8 persen Angka Kecukupan Gizi (AKG)
  • Vitamin C: 7 persen Angka Kecukupan Gizi (AKG)
  • Vitamin B6: 6 persen Angka Kecukupan Gizi (AKG)
  • Vitamin K: 5 persen Angka Kecukupan Gizi (AKG)
  • Mangan: 5 persen Angka Kecukupan Gizi (AKG)
  • Potasium: 3 persen Angka Kecukupan Gizi (AKG)
  • Riboflavin: 3 persen Angka Kecukupan Gizi (AKG)

Budidaya

Budidaya cabai rawit secara umum tidak berbeda jauh dengan budidaya cabai merah.

Namun yang harus diperhatikan adalah jarak tanam dan pemupukannya. Karena umurnya yang panjang, pemupukannya lebih banyak.

Umumnya tanaman cabai rawit lebih tahan terhadap penyakit dibanding cabai yang lainnya.

Ilustrasi tanaman cabai rawit.KOMPAS.com/ALBERTUS ADIT Ilustrasi tanaman cabai rawit.

Persyaratan tumbuh

Cabai rawit dapat ditanam di dataran rendah maupun di dataran tinggi, namun tanaman ini lebih cocok ditanam di ketinggian antara 0-500 m dpl.

Produksi pada ketinggian di atas 500 m dpl tidak jauh berbeda namun waktu panennya lebih panjang.

Tanaman ini dapat tumbuh di tanah gembur, kaya akan bahan organik dan pH netral (6-7).

Cara menanam cabai rawit untuk pemula

Dalam pemberitaan Kompas.com 26 Februari 2021, ada tips untuk menanam tanaman cabai rawit seperti dikutip dari kanal Youtube Makmur Farm. Berikut caranya:

1. Sediakan tanah

Hal pertama yang perlu dilakukan dalam menanam cabai rawit adalah menyediakan tanah terlebih dahulu sebagai bahan media tanam.

2. Siapkan cabai rawit

Kemudian, siapkan bahan utamanya, yaitu cabai rawit.

Kupas cabai rawit tersebut dan ambil bijinya untuk nanti ditaburkan ke tanah yang sudah disediakan.

3. Siapkan pot

Selanjutnya, siapkan pot tanaman untuk kamu letakkan tanah. Ambil pot kecil dengan lubang drainase bagian bawah, tutup lubang dengan batu kecil dan isi dengan campuran pot.

4. Siapkan tanah atau pupuk organik atau kompos

Siapkan 70 persen pupuk organik dan 30 persen tanah pasir, lalu campurkan. Dalam campuran pot ini kamu akan memberikan tingkat perkecambahan 90 sampai 95 persen dengan mudah.

Masukkan campuran kompos dan tanah pasir ke dalam pot. Ratakan campuran tanah dengan lembut menggunakan tangan untuk menghilangkan celah udara.

5. Siram menggunakan air dan masukkan biji cabai rawit

Setelah tanah kamu masukkan ke dalam pot secara merata, siram tanah tersebut dengan air agar tanahnya basah.

Selanjutnya taburkan biji cabai rawit secara merata pada permukaan tanah campuran di dalam pot, dan pastikan biji tidak tumpang tindih.

Setelah cabai disebarkan merata ke campuran tanah di pot, tutupi lagi biji cabai rawit dengan lapisan tanah campuran yang sama, tutupi tipis saja.

6. Siram dan simpan

Biji cabai rawit yang telah ditanam di campuran tanah pada pot perlu disirami air secara menyeluruh.

Kemudian simpan pot di tempat teduh sebagian atau di bawah jaring net maupun di bawah sinar matahari tidak langsung selama 8-12 hari.

Biji cabai rawit akan mulai berkecambah setelah 8-12 hari.

Siswa SDN Ciwangi Purwakarta menanam bersama pohon cabai rawit. Kegiatan ini merupakan bagian dari pendidikan vokasional yang ada di Purwakarta, Selasa (10/1/2016).KOMPAS.com/RENI SUSANTI Siswa SDN Ciwangi Purwakarta menanam bersama pohon cabai rawit. Kegiatan ini merupakan bagian dari pendidikan vokasional yang ada di Purwakarta, Selasa (10/1/2016).

7. Saat daun tumbuh, sirami lagi

Saat daun tanaman cabai rawit mulai tumbuh, siramkan air menggunakan botol minum plastik yang tutup botolnya dilubangi.

Siramkan air secara perlahan dengan menjaga agar mulut botol penyiram sedekat mungkin dengan permukaan tanah.

8. Pindahkan setelah 25 hari

Ketika bibit tanaman cabai rawit memiliki 3-4 daun asli (setelah 25 hari), Anda dapat memindahkannya ke pot lain dengan media tanam baru agar cepat tumbuh.

Keluarkan bibit dengan hati-hati dengan menjaga bola akarnya utuh. Lakukan ini dengan menggunakan sekop atau alat berkebun lainnya.

9. Siapkan media tanam baru

Siapkan media tanam baru untuk tanaman cabai rawit, yang terdiri dari 50 persen tanah kebun, 30 persen kompos organik, dan 20 persen sabut kelapa atau gambut kelapa (cocopeat).

Masukkan campuran media tanam ini ke pot baru yang lebih besar.

Tanam banyak bibit dalam wadah atau pot besar untuk pertumbuhan yang lebih baik. Untuk itu, gali lubang kecil di media tanam baru sedikit lebih panjang dari bola akar bibit dengan tanganmu.

Jaga jarak masing-masing bibit tanaman cabai rawit sekitar 6-7 inci untuk memberikan jarak pertumbuhan pada masing-masing tanaman.

Baca juga: Manfaat Daun Sembung untuk Kesehatan dan Resep Herbalnya

11. Biarkan selama 2-3 hari

Sekarang, selama 2-3 hari simpan pot di bawah sinar matahari tidak langsung dan siram dengan air hanya jika tanah bagian atas terasa kering untuk disentuh.

Setelah 3 hari potong daun tanaman cabai rawit. Cukup potong bagian atas daun untuk memaksa tanaman menghasilkan banyak batang samping.

Semakin banyak batang samping, semakin banyak cabai rawit yang akan dihasilkan.

Hanya dalam beberapa hari tanaman akan lebih lebat.

12. Perawatan

Lakukan perawatan dengan rutin selama 143 hari lebih sampai tanaman cabai rawit berbuah

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com