Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Long Covid Lebih Sering Dialami Wanita dan Anak-anak, Ini Penjelasannya

Kompas.com - 17/03/2021, 10:02 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

KOMPAS.com- Ahli di Inggris telah meninjau 300 studi ilmiah terkait long Covid, yakni efek infeksi virus corona, dan menunjukkan bahwa dampak tersebut lebih sering terjadi pada wanita dan anak-anak.

Setidaknya, ada 10 persen pasien yang terinfeksi dan menderita gejala long covid yang lama selama berbulan-bulan, dikutip dari The Independent, Selasa (16/3/2021).

Ahli telah memperingatkan bahwa dampak long Covid akibat infeksi Covid-19 akan menjadi beban yang signifikan pada masyarakat.

Para ahli di National Institute for Health Research (NIHR) telah memeriksa lebih dari 300 studi ilmiah untuk menganalisis fenomena tersebut.

Mereka menemukan bahwa banyak pasien yang melaporkan kesulitan mengakses pengujian dan bantuan dari NHS untuk mengobati gejala yang dirasakan para pasien tersebut.

Baca juga: Fenomena Long Covid Sudah Ada sejak Awal Pandemi, Apa Itu?

 

Dalam laporan disebutkan bahwa long Covid tampaknya lebih sering terjadi pada wanita dan orang muda, termasuk anak-anak, daripada yang diperkirakan.

Penderita lain juga kemungkinan mengalami penyakit aktif, yang berdampak pada organ mereka dan menyebabkan gejala yang melemahkan, sehingga pengobatan atau perawatan mungkin akan sangat diperlukan untuk memulihkannya.

Lantas apa itu long Covid dan apa saja efek yang dirasakan pasien yang dinyatakan sembuh dari Covid-19?

Long Covid adalah efek yang ditimbulkan akibat infeksi virus corona penyebab Covid-19 yang memberikan dampak kesehatan serius pada orang-orang yang telah dinyatakan sembuh dari penyakit tersebut.

Baca juga: Penelitian Baru: Gejala Long Covid Bisa Menetap hingga 9 Bulan

 

Namun, tak sedikit yang kemudian melaporkan gejala-gejala yang diketahui sebagai efek dari infeksi Covid-19 tersebut. Bahkan, gejala atau efek yang dirasakan tersebut berlangsung hingga berbulan-bulan.

Berikut beberapa efek long Covid yang banyak dilaporkan pasien setelah sembuh dari Covid-19.

  1. Adanya perubahan neurologis (saraf) di otak.
  2. Ada tanda-tanda pembekuan darah (gangguan koagulasi) dan pembengkakan.
  3. Kecemasan.
  4. Kelelahan.
  5. Kerusakan organ paru-paru dan jantung.

Dr Elaine Maxwell, penulis ulasan tentang long Covid yang dialami lebih banyak pada wanita dan anak-anak, mengatakan bahwa tantangan dari kondisi baru membuat gambaran yang tidak jelas dan penelitian diperlukan untuk memeriksa berbagai aspek dengan cara yang berbeda.

Baca juga: Mengenal Long Covid dari Gejala, Deteksi hingga Dinyatakan Sembuh

Ilustrasi pasien Covid-19. Hormon kortisol atau hormon stres yang dialami pasien Covid-19 dapat meningkatkan keparahan penyakit hingga risiko kematian.SHUTTERSTOCK/namtipStudio Ilustrasi pasien Covid-19. Hormon kortisol atau hormon stres yang dialami pasien Covid-19 dapat meningkatkan keparahan penyakit hingga risiko kematian.

"Fakta bahwa ada begitu banyak orang yang berbeda secara independen, dan di berbagai negara, menemukan temuan serupa (long Covid), sehingga menambah bukti bahwa ada sesuatu yang perlu kita selidiki lebih lanjut," kata Dr Maxwell.

Lebih lanjut Dr Maxwell mengatakan bahwa ada cukup bukti terkait long covid, baik dari penelitian maupun cerita pribadi dari pasien-pasien yang telah sembuh dari Covid-19.

"Bahwa beberapa orang sangat lemah dan ini bisa jadi beban yang signifikan bagi masyarakat, bukan hanya individu, bukan hanya layanan kesehatan, tetapi juga masyarakat itu sendiri. Kami perlu melakukan lebih banyak studi untuk memahami ini," jelas dia.

Dampak signifikan long Covid-19

Dr Maxwell juga memperingatkan bahwa tingkat keparahan dari infeksi awal virus corona yang menyerang tubuh, tidak dapat diprediksi, seberapa parah long Covid yang dirasakan nantinya.

Baca juga: Mengenal Parosmia, Gejala Long Covid Pasien Cium Bau Tidak Sedap

 

"Ada cukup bukti dari pasien yang dirawat di rumah sakit dan dari pasien yang tidak dirawat di rumah sakit," kata Dr Maxwell.

Dia menambahkan bahwa bukti ini menunjukkan bahwa hal ini terjadi pada orang yang lebih muda dari profil orang yang dirawat di rumah sakit dan kebanyakan adalah pasien wanita yang mengalami long Covid.

Menurut tinjauan tersebut, 10 persen dari mereka yang terinfeksi melaporkan setidaknya ada satu gejala long Covid setelah 12 minggu, dengan beberapa pasien mengalami gejala tersebut selama lebih dari enam bulan.

Survei NIHR terhadap 3.286 pasien, 71 persen mengatakan gejala long Covid yang dialaminya memengaruhi kehidupan keluarga mereka, sementara 80 persen lainnya mengatakan memengaruhi kemampuan mereka untuk bekerja.

Baca juga: Long Covid, Dampak Jangka Panjang Infeksi Corona dan Gejalanya

Ilustrasi pasien Covid-19 dipasang alat bantu napas, tabung oksigen untuk pasien Covid-19 parah. Dokter tidak anjurkan pasien Covid-19 yang melakukan isolasi mandiri, saat gejala Covid-19 memburuk mengoperasikan tabung oksigen secara mandiri.SHUTTERSTOCK/Halfpoint Ilustrasi pasien Covid-19 dipasang alat bantu napas, tabung oksigen untuk pasien Covid-19 parah. Dokter tidak anjurkan pasien Covid-19 yang melakukan isolasi mandiri, saat gejala Covid-19 memburuk mengoperasikan tabung oksigen secara mandiri.

Sementara itu, sepertiga pasien dalam survei mengatakan mereka tidak dapat mengakses semua perawatan kesehatan yang mungkin mereka butuhkan.

Demikian pula, Pusat Rehabilitasi Medis Pertahanan di Stanford Hall, di Nottinghamshire, melaporkan penundaan personel militer.

"Kita perlu memiliki cara untuk mengidentifikasi pola dari orang yang memiliki long Covid. Salah satu tantangannya adalah semua orang menggunakan layanan yang sama, jadi sekarang ada banyak rujukan," imbuh Dr Maxwell.

Dr Maxwell menambahkan dengan memahami pola gejala yang berbeda pada setiap orang dengan long Covid, maka dokter dapat membuat rujukan ke layanan spesialis yang sesuai.

NHS Inggris telah mendirikan lebih dari 60 klinik pemeriksaan long Covid di seluruh negeri untuk menilai pasien.

Baca juga: Tinnitus Gangguan Telinga Menambah Daftar Gejala Long Covid, Apa Itu?

 

"Sangat penting untuk berhenti hanya menghitung gejala apa pun. Kita perlu mulai melihat apa saja pola gejalanya. Berapa lama mereka bertahan, dan membagi lama Covid, karena sampai kita melakukannya, kita tidak bisa benar-benar memahami apa yang terjadi, bagaimana menanganinya, dan bagaimana merencanakan layanan," jelas Dr Maxwell.

Profesor Chris Whitty, kepala petugas medis mengatakan bahwa efek long Covid sangat melemahkan pasien dan NIHR adalah tinjauan berguna dari bukti yang ada.

"Penting bagi kami untuk mengetahui apa saja berbagai elemen dari 'long Covid' dan sehingga kami dapat menargetkan penelitian di bagian ini untuk mencegah dan mengobatinya," kata Prof Whitty.

Juru bicara NHS Inggris mengatakan bahwa klinik NHS di seluruh Inggris, telah mengumpulkan para spesialis untuk memberikan penilaian komprehensif bagi orang-orang yang mengalami masalah kesehatan long Covid akibat virus corona, yang menguntungkan ribuan pasien, dan lebih banyak layanan yang akan dibuka selama beberapa bulan mendatang.

Baca juga: Rusaknya Paru-paru Korban Virus Corona Jelaskan Misteri Long Covid

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com