Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ISS Buang 2,9 Ton Baterai, Jadi Sampah Antariksa Paling Masif

Kompas.com - 16/03/2021, 20:05 WIB
Monika Novena,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

Sumber Gizmodo

KOMPAS.com - Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) diketahui telah membuang baterai seberat 2,9 ton ke orbit Bumi.

Baterai nikel-hidrogen yang ditempatkan pada sebuah palet itu bergerak dengan kecepatan 7,7 kilometer per detik dan kini menyadang titel sebagai sampah terberat yang dibuang dari ISS.

Seperti dikutip dari Gizmodo, Selasa (16/3/2021) dalam sebuah pernyataan, NASA menyebut baterai akan tetap berada di orbit Bumi rendah selama dua hingga empat tahun ke depan sebelum akhirnya terbakar tanpa membahayakan di atmosfer.

Baca juga: Eksperimen Unik, Sebuah Ruangan di ISS Dibiarkan Kotor

"Baterai adalah objek terbesar yang pernah dibuang dari ISS, ukurannya lebih dari dua kali massa tangki Early Ammonia Servicing System yang dibuang Clay Anderson selama misi STS-118 pada tahun 2007," papar juru bicara NASA Leah Cheshier.

Pihak NASA menyebut tak ada ancaman jika palet akan menabrak objek luar angkasa lainnya. Meski begitu, baterai ini tetap akan diawasi oleh Komando Luar Angkasa AS.

Sebenarnya membuang baterai ini bukan rencana awal. Semuanya bermula ketika pada 2011 NASA memutuskan untuk beralih dari baterai nikel-hidrogen ke baterai lithium-ion.

Produksi baterai lithium-ion sendiri dimulai pada 2014 dan proses penggantiannya dimulai pada 2016.

Untuk menggantinya perlu 14 perjalanan luar angkasa, di mana 48 baterai nikel-hidrogen akan diganti dengan 24 baterai lithium-ion.

Biasanya baterai lama akan ditempatkan dalam kargo HTV dan dibuang dari ISS, selanjutnya sebagian besar barang akan terbakar saat re-entry (memasuki atmosfer).

Namun karena ada kegagalan peluncuran Soyuz yang berakibat pada gangguan pola perjalanan luar angkasa, maka sebuah kargo HTV meninggalkan ISS tanpa mengangkut baterai nikel-hidrogen.

Mau tak mau, sebuah misi harus dilakukan untuk membuang palet tersebut.

Palet baterai itu pun kemudian dibuang, Kamis (11/3/2021). Pengontrol misi di Houston menggunakan lengan robot Canadarm2 untuk melepaskan palet eksternal yang diisi dengan baterai nikel-hidrogen tua ke orbit Bumi.

Baca juga: Keren, Petir Biru Terekam dari Stasiun Luar Angkasa Internasional

 

Objek tersebut dilepaskan sekitar 427 km di atas permukaan Bumi.

"Dulu membuang barang dari ISS bukanlah masalah besar, karena sangat sedikit satelit yang berada di bawahnya (pada ketinggian di bawah 400km). Namun sekarang berbeda jadi saya memiliki kekhawatiran," kata Jonathan McDowell, astrofisikawan di Harvard-Smithsonian for Astrophysics.

Menurut Badan Antariksa Eropa, saat ini sekitar 34.000 objek dengan ukuran lebih dari 10 cm berada di orbit di sekitar Bumi.

Objek-objek tersebut terdiri dari peralatan dan potongan pesawat luar angkasa.

Dengan makin banyaknya volume benda di luar angkasa, baik yang berfungsi maupun tidak, telah memicu kekhawatiran akan potensi tabrakan dan lebih banyak lagi puing orbital.

Baca juga: Ilmuwan Temukan Badai Luar Angkasa Hujani Bumi dengan Elektron, Apa Itu?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com