KOMPAS.com - Salah satu berita populer sains Kompas.com edisi Kamis, 11 Maret 2021, adalah tentang penjelasan ahli kenapa virus corona B.1.1.7 lebih mematikan.
Sebelumnya, ahli sudah mengetahui bahwa varian yang pertama kali diketahui di Inggris ini bermutasi lebih cepat menular.
Lantas, kenapa bisa lebih mematikan? Apa buktinya?
Selain varian B.1.1.7, para ilmuwan juga membawa kita ke kehidupan dinosaurus. Untuk pertama kalinya, ahli menemukan fosil dinosaurus sedang erami telurnya.
Pembahasan kenapa kita punya upil di hidung dan cara agar para pasien gagal ginjal kronik memiliki hidup berkualitas juga menjadi topik populer lainnya.
Berikut ulasan berita Populer Sains.
Varian virus corona B.1.1.7 yang mutasi pertamanya ditemukan di Inggris telah menyebar ke seluruh dunia, termasuk di Indonesia, dalam sebuah studi menunjukkan bahwa varian ini lebih mematikan.
Tingkat kematian karena Covid-19 dari infeksi strain baru virus corona ini lebih tinggi.
Saat pertama kali teridentifikasi pada akhir tahun 2020, varian B.1.1.7 ini membuat pemerintah setempat menerapkan lockdown kota London, guna mencegah penyebaran mutasi virus corona baru tersebut.
Namun, ternyata strain baru dari virus corona SARS-CoV-2 asal Inggris mengalami mutasi yang membuatnya menjadi lebih menular dari strain aslinya.
Dilansir dari Reuters, Kamis (11/3/2021), studi baru menemukan 30 persen dan 100 persen dari varian virus corona B.1.1.7 Inggris lebih mematikan daripada varian dominan sebelumnya.
Baca penjelasan selengkapnya di sini:
Varian Virus Corona B.1.1.7 Inggris Lebih Mematikan, Studi Ini Jelaskan
Dinosaurus oviraptorosaurus, kelompok dinosaurus theropoda mirip burung yang hidup selama Periode Kapur ditemukan memfosil dengan posisi yang tak biasa.
Dinosaurus yang ditemukan di Kota Ganzhou di Provinsi Jiangxi, Tiongkok selatan itu tengah mengerami telur-telurnya di dalam sarangnya.