Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setahun Pandemi Virus Corona, Manakah Vaksin Covid-19 Terbaik?

Kompas.com - 02/03/2021, 09:03 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

Sumber Nature

Peneliti kesehatan masyarakat di Oswaldo Cruz Foundation di Rio de Janeiro, Brasil, Cristina Possas mengatakan bahwa ini adalah keputusan yang dibentuk karena terbatasnya persediaan vaksin corona, serta terhambat oleh data yang terbatas.

"Pada saat ini, tidak mungkin membandingkan vaksin-vaksin tersebut," kata Possas.

Vaksin Covid terbaik

Perlu digarisbawahi bahwa permintaan akan vaksin Covid-19 sangat tinggi, bahkan dituntut untuk produksi cepat, sementara pasokan sangat terbatas.

Tentunya, setiap upaya untuk menentukan peringkat vaksin virus corona ini tidak hanya memperhitungkan efektivitas yang dilaporkan.

Baca juga: Kematian Covid-19 Tembus 2 Juta, Varian Baru Virus Corona bisa Perburuk Pandemi

Akan tetapi juga pasokan, biaya, logistik distribusi, daya tahan perlindungan yang ditawarkan, dan kemampuan vaksin dalam melindungi dari varian baru virus yang muncul.

Kendati demikian, tak bisa dipungkiri bahwa untuk mengakhiri pandemi Covid-19 ini banyak orang yang mungkin merasa sulit untuk berpaling dari hasil uji klinis yang menunjukkan efikasi atau kemanjuran dari vaksin yang ada.

Sejauh ini, lebih dari 200 juta dosis vaksin virus corona telah didistribusikan untuk mempersenjatai dunia dalam mengatasi pandemi virus corona dan data hasil uji klinis telah bergulir di beberapa negara.

Hasil teratas dari studi vaksin menunjukkan serangkaian perlindungan dan posisi teratas itu dicapai Pfizer bersama rekannya dari Jerman, BioNTech. Efikasi vaksin Pfizer-BioNTech yang berbasis messenger RNA (mRNA) ini 95 persen efektif melindungi dari infeksi Covid-19.

Baca juga: Pandemi Covid-19 Akan Jadi Endemik, Apa Bedanya dengan Pandemik?

Sedangkan efikasi vaksin buatan para ilmuwan Oxford University dan AstraZeneca dari Cambridge, Inggris, memberi perlindungan sebesar 70 persen.

"Ini (efikasi tinggi) mungkin menggiurkan, tetapi tidak mungkin untuk membandingkan langsung keefektifan vaksin berdasarkan hasil itu saja," kata David Kennedy, ahli ekologi dan evolusi penyakit menular di Pennsylvania State University di University Park.

Kennedy mengingatkan bahwa setiap ukuran kemanjuran vaksin Covid memiliki tingkat ketidakpastian dan uji coba vaksin mungkin memiliki definisi kriteria penting yang berbeda dan bergantung pada berbagai indikator sebagai berikut.

Baca juga: Pakar UGM: Virus Nipah Potensi Pandemi Baru, Bagaimana Mencegahnya?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com