KOMPAS.com - Di akhir pekan ini, ada beberapa topik menarik dan populer di kanal Sains. Salah satunya, kabar tentang WHO yang bisa saja cabut status Pandemi lebih cepat.
Namun tentu ada syarat yang harus terpenuhi jika hal ini ingin segera terwujud.
Selain itu, ahli paparkan hanya ada 5 provinsi yang bisa selesai vaksinasi Covid-19 dalam setahun.
Topik soal perbedaan gerd dan maag juga banyak yang dibaca. Informasi ini bisa membantu Anda untuk dapat mengenali jika gejala-gejala gerd atau maag muncul.
Baca juga: [POPULER SAINS] Wilayah yang Berpotensi Banjir Pekan Ini | Penyebab Bayi Tak Suka Rumput
Berikut ulasan berita Populer Sains edisi Sabtu, 27 Februari 2021:
Bukan tidak mungkin status pandemi virus corona di suatu negara dapat dicabut lebih cepat tahun ini oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Menurut Epidemiolog dari Griffith University Dicky Budiman, definisi dari pandemi virus corona dapat disebut berakhir secara legal akan ditetapkan oleh WHO.
Dicky mengatakan WHO akan menetapkan status pandemi Covid-19 berakhir dari hasil survillance atau pengamatan bahwa mayoritas kasus Covid-19 di dunia dalam kategori terkendali.
Diperkirakan pandemi virus corona ini dapat terkendali paling cepat awal tahun 2022, berdasarkan estimasi realistis pada level global.
Itu pun, kata Dicky, apabila banyak negara yang telah menerapkan dengan baik program-program pengendalian seperti 3T, 5M dan vaksinasi Covid-19.
Kendati demikian, menurut Dicky, misalnya WHO mencabut status pandemi virus corona ini pada akhir tahun 2021, karena sebagian besar negara dinilai telah dapat mengendalikan Covid-19.
Di antaranya seperti negara-negara di Eropa, Amerika, Asia Pasifik, bahkan sebagian Asia lainnya, maka bisa saja WHO dapat mencabut status pandemi ini.
Baca selengkapnya penjelasan Dicky di sini:
WHO Bisa Saja Cabut Status Pandemi Lebih Cepat di Negara Ini, Asalkan
WALAU Presiden Joko Widodo yakin bahwa vaksinasi nasional bisa rampung kurang dari setahun dengan 30.000 vaksinator yang menyuntik 30 orang per hari, hitungan statistik sumber daya kesehatan berbicara lain.