Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahli Sebut 140.000 Virus Baru Ditemukan di Usus Manusia

Kompas.com - 26/02/2021, 07:05 WIB
Monika Novena,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Usus Anda ternyata lebih semarak dari perkiraan. Peneliti menyebut jika usus kita penuh dengan kehidupan dengan jutaan bakteri dan virus yang hidup di dalamnya. Mereka berlomba-lomba untuk mendapatkan kekayaan nutrisi yang ada di usus.

Tapi sebagian besar bakteri dan virus itu juga sangat bermanfaat bagi kesehatan dan bahkan memiliki hubungan dengan mental kita pula.

Dan kini ilmuwan mengungkapkan, jika usus memiliki lebih banyak lagi virus dari yang kita duga sebelumnya.

Seperti dikutip dari IFL Science, Kamis (25/2/2021) dalam sebuah studi baru yang diterbitkan di jurnal Cell, peneliti telah menemukan setidaknya 140.000 spesies virus baru yang hidup di usus manusia. Lebih dari setengahnya belum pernah teridentifikasi.

Baca juga: Sering Makan Makanan Manis Saat Kecil Pengaruhi Kesehatan Usus Seumur Hidup, Kok Bisa?

Peneliti pun menyebut jika temuan ini akan membuka pintu baru untuk memahami bagaimana mikrobioma usus memengaruhi kesehatan manusia.

"Penting untuk diingat bahwa tak semua virus berbahaya, tetapi mewakili komponen integral dari ekosistem usus," ungkap Dr Alexandre Alemeida, peneliti yang terlibat dalam studi ini.

Alemeida merasa harus menjelaskan mengenai virus, mengingat pandemi membuat virus memiliki reputasi yang buruk.

"Sebagian besar virus yang kami temukan memiliki DNA sebagai materi genetiknya. Itu berbeda dengan virus seperti SARS-CoV-2 atau zika yang merupakan virus RNA," paparnya.

Selain itu sampel virus sebagian besar berasal dari individu yang sehat dan tak memiliki penyakit tertentu.

"Sangat menarik untuk melihat berapa banyak spesies tak dikenal yang hidup di usus kita dan mencoba mengungkap hubungan mereka dengan kesehatan manusia," tutur Alemeida.

Lebih lanjut peneliti mengungkapkan, virus yang ditemui di usus masuk dalam tipe virus yang disebut bacteriophage. Tipe ini tak berbahaya bagi manusia.

Bacteriophage memainkan peran besar dalam mengatur jumlah sel bakteri dalam usus manusia dan ketidakseimbangan dalam virus.

Baca juga: Tak Seperti Orang Dewasa, Sistem Kekebalan Anak-anak Lebih Kuat Melawan Virus Corona

 

Sementara pada virus yang baru teridentifikasi, paling umum yang ditemukan adalah kelompok virus baru disebut Gubaphage.

Jenis ini tampak mirip dengan virus yang paling umum di usus manusia. Namun perlu lebih banyak penelitian untuk memahami peran Gubaphage.

Mikrobioma usus sendiri telah menjadi topik hangat baru-baru ini. Sejumlah penelitian mengaitkan ketidakseimbangan bakteri usus dengan penyakit mulai dari depresi hingga kanker.

Baca juga: Sebelum Terlambat, Kenali Gejala dan Faktor Risiko Kanker Usus Besar

Sistem bakteri yang berkembang di usus bertindak sebagai pelindung terhadap patogen saat berinteraksi dengan sistem kekebalan, menyediakan berbagai fungsi metabolisme dan imunologi yang sama sekali baru.

Penelitian yang ada saat ini terus mengkarakterisasi mikrobioma, termasuk memahami mekanisme di balik keterlibatannya dalam penyakit menular dan tak menular.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com