Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
The Conversation
Wartawan dan akademisi

Platform kolaborasi antara wartawan dan akademisi dalam menyebarluaskan analisis dan riset kepada khalayak luas.

Tidak Bisa Mencium Bau karena Covid-19? Ini Cara Menanganinya

Kompas.com - 09/02/2021, 16:05 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Namun, kami masih belum tahu apakah pelatihan penciuman juga bisa mengatasi kehilangan penciuman karena Covid-19; secara umum seharusnya manfaat yang dirasakan tidak berbeda.

Cara tradisional untuk pelatihan penciuman menggunakan empat bau: cengkeh, mawar, lemon, dan kayu putih.

Namun, terdapat banyak barang-barang berbeda di rumah yang bisa menyediakan cakupan beberapa bau - sehingga orang-orang bisa memilih bau yang menurut mereka menyenangkan atau memiliki kedekatan bagi mereka.

Kulit lemon dan jeruk, pala, cengkeh, mint, kayu putih, kopi bubuk, kelapa, dan vanila adalah barang-barang umum yang dapat digunakan. Panduan yang baik untuk teknik ini bisa ditemukan dalam situs amal Fifth Sense.

Pelatihan penciuman merangsang pergantian sel saraf khusus dan membantu memulihkan indera penciuman. Beberapa penelitian menemukan bahwa perubahan pada bagian otak penciuman bisa juga terjadi.

Penelitian lebih baru menganjurkan bahwa empat bau yang digunakan dalam pelatihan penciuman harus diubah setiap 12 minggu.

Hasil dari pendekatan baru ini menunjukkan bahwa pemulihan indera penciuman yang lebih baik bisa tercapai. Penelitian lain juga menunjukkan bahwa pelatihan penciuman yang berlanjut lebih lama – dalam hitungan minggu –lebih baik. Jadi, kita perlu meneruskan latihan karena hasilnya tidak instan.

Pada akhirnya, mereka yang mengalami gejala berkepanjangan mungkin perlu mencari nasihat medis lebih lanjut dari dokter mereka atau mencari rujukan ke klinik spesialis, terutama jika mereka mengalami gangguan penciuman yang menyakitkan yang disebut sebagai parosmia.

Meski demikian, pelatihan penciuman adalah awal pemulihan yang mudah dan sederhana.

Carl Philpott

Professor of Rhinology and Olfactology, University of East Anglia

Artikel ini tayang di Kompas.com berkat kerja sama dengan The Conversation Indonesia. Tulisan di atas diambil dari artikel asli berjudul "COVID-19 mematikan indra penciuman? Ini cara untuk melatihnya kembali menurut ahli". Isi di luar tanggung jawab Kompas.com.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com