Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/01/2021, 20:30 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis


KOMPAS.com- Parosmia dilaporkan dialami oleh sejumlah pasien yang telah pulih atau sembuh dari Covid-19.

Gejala gangguan pada indera penciuman ini, menurut Dr.dr.Retno S Wardani, SpTHTKL(K) di RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM), adalah gangguan penyakit yang sudah ada sebelum masa pandemi virus corona.

Kendati penyakit ini tidak cukup populer, namun gangguan parosmia sebagian besar masih diremehkan penderitanya.

"Karena kebanyakan dari pasien baru datang ke dokter untuk memeriksakannya (parosmia) setelah berminggu-minggu, 6 bulan kemudian, bahkan bertahun-tahun," kata dr Dani kepada Kompas.com, Senin (4/1/2021).

Baca juga: Mengenal Parosmia, Gejala Long Covid Pasien Cium Bau Tidak Sedap

 

Belakangan, parosmia banyak dikeluhkan pasien Covid-19 setelah dinyatakan negatif atau sembuh dari penyakit yang diakibatkan infeksi virus SARS-CoV-2.

Padahal, sebelum ada Covid-10, kata dr Dani, penyakit ini umumnya disebabkan infeksi rhinovirus, yang mana infeksi virusnya juga menyerang saluran pernapasan bagian atas.

Apa beda parosmia dengan anosmia?

Dr Dani menjelaskan anosmia adalah gejala kehilangan indera penciuman atau penghidung yang membuat penderitanya tidak bisa mengenali bau atau aroma.

Baca juga: Banyak Pasien Covid-19 yang Sembuh Tetap Tak Bisa Mencium Bau

 

Sedangkan parosmia adalah kondisi di mana penderitanya mengalami distorsi atau halusinasi bau, yang umumnya mereka mencium bau darah, bau amis atau aroma tidak sedap lainnya.

"Tapi ada juga pasien saya, justru mencium bau atau aroma harum saat di kamar mandi, jadi sebaliknya. Kasus ini jarang terjadi. Kebanyakan bau yang dikenali diasosiasikan dengan bau busuk atau bau darah," jelas dokter dari Divisi Rinologi, Departemen THT-KL, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK-UI) ini.

Pada kasus pasien Covid-19, parosmia yang dialami umumnya pasien merasakan bau lain, seperti sesuatu yang terbakar, bau sesuatu yang amis atau bau darah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com