Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ilmuwan Ciptakan Penangkal Virus untuk Kurangi Infeksi di Rumah Sakit

Kompas.com - 04/02/2021, 18:26 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

Sumber ABC

KOMPAS.com- Ilmuwan di Queensland University of Technology (QUT) akan menguji perawatan logam baru 'etsa basah' yang diaplikasikan pada permukaan benda seperti troli, tempat tidur dan peralatan rumah sakit untuk menangkal infeksi virus.

Spesialis perangkat medis QUT, Profesor Prasad Yarlagadda mengatakan studi ini dilakukan bekerja sama dengan Profesor Kristen Spann, yang meneliti struktur nano pada permukaan logam yang dapat menonaktifkan virus dan bakteri dalam beberapa jam.

Dilansir dari ABC, Kamis (4/2/2021), studi ini tentang penangkal virus ini telah dipublikasikan tahun lalu dan penelitian lebih lanjut selama pandemi ini difokuskan pada teknik etsa basah.

Studi ini diupayakan untuk mengatasi dan mengurangi tingkat infeksi SARS-CoV-2 yang menyebabkan Covid-19, yakni sebagai penangkal virus corona.

Baca juga: Studi Tunjukkan Seberapa Cepat Virus Corona Menyebar di Rumah Sakit

 

Proses etsa basah tersebut diuji pada logam campuran alumunium dengan menggunakan larutan etsa yang kuat untuk membuat permukaan logam atau logam campuran menjadi kasar.

Selanjutnya, proses ini akan menciptakan struktur nano yang tidak dapat dirasakan, tetapi dapat mematikan banyak virus dan bakteri.

Profesor Yarlagadda mengatakan permukaan berstruktur nano juga merupakan solusi alami. Bahkan, akan sangat berguna saat diaplikasikan di ruang publik dengan banyak orang, seperti rumah sakit, bandara dan transportasi umum.

Dengan menemukan cara alami untuk menangkal virus sangatlah penting, mengingat semakin meningkatkan bakteri yang kebal antibiotik.

Baca juga: Pekerja di Rumah Sakit Rentan Terinfeksi Corona, Ahli Sarankan Ini

 

Penelitian lebih lanjut juga diperlukan untuk bisa mencegah dan menangkal pandemi di masa depan.

"Kami juga berharap akan mendapatkan pemahaman mendasar tentang bagaimana permukaan logam ini menonaktifkan virus," kata Profesor Yarlagadda.

Etsa basah adalah teknik sederhana, kata Profesor Yarlagadda, yang membuat permukaan logam menjadi kasar dengan tingkat kekasaran berskala nano yang tidak dapat dirasakan orang, tetapi dapat membunuh berbagai virus dan bakteri.

"Kami telah menguji sifat mekanik nano dari permukaan terukir dan menemukan bahwa nanopilar dapat menahan kekuatan yang jauh lebih besar daripada yang diterapkan oleh tangan," jelas dia.

Baca juga: Studi Ungkap Orang Dewasa Penyebar Virus Corona Terbesar, Kok Bisa?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com