Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Macam Tipe Petir, Lapan Ungkap Terbanyak Petir dari Awan ke Tanah

Kompas.com - 27/01/2021, 08:02 WIB
Ellyvon Pranita,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Cuaca ekstrem pada saat musim hujan seperti saat ini kerap kali berdampak pada bencana hidrometeorologi, termasuk hujan lebat yang dapat disertai angin kencang, badai, dan petir (lightning).

Petir adalah salah satu fenomena alam yang berkaitan dengan hujan lebat saat cuaca ekstrem terjadi.

Biasanya, peristiwa hujan diawali dengan terjadinya petir, sehingga petir atau kilat dapat menjadi indikasi terjadinya hujan lebat.

Peneliti petir sekaligus Guru Besar Institut Teknologi Bandung (ITB) Prof Dr Dipl Ing Ir Reynaldo Zoro mengatakan bahwa dalam proses sirkulasi pertukaran butir air (aerosol) di udara terjadi tabrakan antara partikel yang naik dan turun. 

Baca juga: Keren, Petir Biru Terekam dari Stasiun Luar Angkasa Internasional

 

Maka, terjadi pula pemisahan muatan listrik, di mana pada bagian atas bermuatan listrik positif dan yang di dasar awan memiliki muatan listrik negatif. 

"Kalau muatan yang di awan bagian bawah udara banyak, loncat deh ke tanah. Jadilah petir. Jadi udara panas dan lembap itu (adalah) vokal bakal awan petir," kata Zoro seperti diberitakan Kompas.com, Selasa (7/7/2020).

Selain itu, ternyata fenomena banyak petir terjadi itu juga bisa disebabkan oleh kondisi pembalikan arah angin yang disebut moonsun.

Di mana Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan dalam konferensi pers pada Sabtu (23/1/2021) bahwa sejumlah wilayah Indonesia masih berpotensi mengalami cuaca ekstrem akibat pengaruh moonsun Asia.

Namun, tahukah Anda tidak semua petir itu sama, ternyata petir memiliki beberapa tipe yang berbeda-beda?

Baca juga: BMKG: Waspada Hujan Lebat Disertai Angin Kencang dan Petir 3 Hari ke Depan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com