Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER SAINS] Hoaks BMKG Imbau Warga Tinggalkan Mamuju | Kota yang Hilang karena Erupsi Gunung di Lombok

Kompas.com - 19/01/2021, 06:00 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Berkaitan dengan bencana yang melanda Mamuju dan Majene, muncul kabar hoaks yang menyatakan BMKG meminta masyarakat meninggalkan Mamuju.

Kabar ini dibantah dan termasuk berita bohong. BMKG menegaskan tidak pernah menginstruksikan warga meninggalkan Mamuju usai gempa berkekuatan M 6,2 mengguncang wilayah tersebut pada Jumat (15/1/2021).

Selain hoaks tersebut, berita tentang kota yang hilang saat gunung di Lombok meletus pun menjadi berita populer Sains Kompas.com kemarin.

Dan berita yang tak boleh terlewatkan, sains menjelaskan kenapa banyak mengonsumsi makanan asin berbahaya untuk kesehatan jantung.

Berikut ulasannya untuk Anda.

Baca juga: [POPULER SAINS] Jika Sudah Vaksin Apa Bisa Terinfeksi Corona? | Jalan Era Kekaisaran Romawi Ditemukan

1. Hoaks BMKG instruksikan warga tinggalkan Mamuju

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika ( BMKG) menegaskan tidak pernah mengintruksikan warga untuk meninggalkan Mamuju pascagempa bumi bermagnitudo M 6,2 yang mengguncang wilayah tersebut pada Jumat (15/1/2021).

"BMKG hanya mengeluarkan imbauan terkait arahan evakuasi untuk menyelamatkan diri, bukan eksodus meninggalkan Mamuju," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam keterangan tertulisnya dari Mamuju, Senin (18/1/2021).

Dwikorita berkata, imbauan tersebut disampaikan saat rakor Gempa Mamuju-Majene Sabtu (16/1) malam sehingga tidak benar jika beredar teks percakapan WhatsApp yang berisi informasi seolah BMKG menginstruksikan meninggalkan Mamuju sesegera mungkin.

"Informasi ini tidak benar dan dapat dikategorikan sebagai berita bohong ( hoaks)," tegas Dwikorita

Baca selengkapnya di sini.

2. Wahana NASA temukan miliaran galaksi baru

Ahli menemukan miliaran galaksi di alam semesta ini.

Hal tersebut terungkap berkat penyelidikan yang dilakukan oleh wahana antariksa New Horizons milik badan antariksa NASA.
Seperti dikutip dari New Atlas, Minggu (17/1/2021), menemukan galaksi-galaksi tersebut tidak mudah.

Galaksi-galaksi itu bersinar terlalu redup. Sehingga untuk menemukannya, wahana antariksa harus menepi ke bagian alam semesta yang memiliki cahaya paling redup.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com