Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kaki Seribu Berkerumun di Jalur Kereta Jepang Tiap 8 Tahun, Ini Alasannya

Kompas.com - 13/01/2021, 17:02 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

 

 

Seperti jangkrik, siklus hidup delapan tahun pada kaki seribu tidak semuanya sinkron di mana pun.

Faktanya, para ilmuwan ini menduga bahwa ada tujuh induk di seluruh wilayah pegunungan di Jepang Tengah yang menyelesaikan siklus hidup mereka di tahun yang berbeda.

Kendati demikian, hewan kecil ini tidak banyak bergerak, jadi jalur kereta tertentu akan terus mengalami masalah yang sama setiap delapan hingga 16 tahun dari satu induk.

Berdasarkan catatan sejarah dari tahun 1910-an, para peneliti dapat menghubungkan hampir setiap fenomena kaki seribu yang dilaporkan berkerumun dengan salah satu dari tujuh induk.

Baca juga: Mikroba Esktrem Ditemukan Terperangkap Kristal di Dasar Laut Jepang

 

"Kami telah menunjukkan keberadaan kaki seribu berkala, organisme periodikal baru dengan siklus hidup yang panjang," tulis para peneliti dalam studi yang telah dipublikasikan di Royal Society Open Science.

Selain kaki seribu, organisme periodikal yakni jangkrik, bambu dan beberapa tanaman dalam genus Strobilanthes.

Sedangkan, menurut ilmuwan, Parafontaria laminata armigera adalah arthropoda non-serangga periodikal pertama.

Arthropoda dan serangga adalah persentase terbesar dari semua hewan di Bumi. Hanya seperlima yang telah terindentifikasi atau diberi nama.

Selain kaki seribu di Jepang ini, kemungkinan masih ada lebih banyak organisme dengan siklus hidup periodik yang lebih panjang.

Baca juga: Dengan Kecepatan Tinggi, Laba-Laba Unta Habisi Kaki Seribu

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com