Ilmuwan yang juga CEO BioNTech Ugur Sahin dan John Bell, Regius Professor of Medicine di University of Oxford mengatakan bahwa saat ini mereka sedang menguji vaksin Covid-19 yang dikembangkan terhadap varian baru virus corona.
Mereka juga meyakinkan akan dapat melakukan perubahan terhadap vaksin corona, jika diperlukan, hanya dalam waktu sekitar enam minggu.
Public Health England mengatakan saat ini masih belum ada bukti yang menunjukkan bahwa vaksin Covid tidak akan mampu melindungi dari varian virus yang bermutasi.
Sejumlah negara kaya di dunia sudah mulai melakukan vaksinasi Covid-19 untuk melindungi penduduknya dari penyakit yang telah menewaskan lebih dari 1,8 juta orang di dunia itu.
Baca juga: Kendalikan Virus Corona Baru Inggris, Vaksin Oxford-AstraZeneca Mulai Digunakan
Hingga saat ini, ada 60 kandidat vaksin virus corona dalam uji coba, termasuk yang sudah diluncurkan dan mendapat izin penggunaan darurat, yakni AstraZeneca dan Oxford, Pfizer dan BioNTech, Moderna, Sputnik V Rusia dan Sinopharm China.
Para ilmuwan mengatakan, baik varian virus baru di Afrika Selatan maupun Inggris, keduanya berkaitan dengan viral load virus yang lebih tinggi.
Artinya, konsentrasi partikel virus SARS-CoV-2 yang bermutasi ini menjadi lebih besar di tubuh pasien, yang kemungkinan telah berkontribusi pada peningkatan penularan.
Baca juga: Varian Baru Virus Corona Inggris Dilaporkan Terdeteksi di Negara Ini
Oxford Bell, penasihat satuan tugas vaksin pemerintah Inggris mengatakan pada hari Minggu lalu, bahwa dia mengira vaksin akan bekerja pada varian virus corona baru di Inggris.
Akan tetapi, ada tanda tanya besar, apakah vaksin Covid-19 dapat bekerja efektif terhadap varian virus Afrika Selatan?
Sahin dari BioNTech mengatakan dalam sebuah wawancara, bahwa vaksin corona yang dikembangkan bersama ilmuwan Pfizer, menggunakan messenger RNA (mRNA) untuk menginstruksikan sistem kekebalan tubuh manusia dalam melawan virus, harus dapat melindungi dari varian virus corona Inggris.
"Kami sedang menguji apakah vaksin Covid kami juga bisa menetralkan varian ini dan akan segera tahu lebih banyak," jelas dia.
Baca juga: Awasi Mutasi Virus di AS, CDC Harap Pengurutan Genom Virus Corona Ditingkatkan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.