Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Varian Baru Virus Corona Inggris, WHO Sebut Ini adalah Titik Kritis

Kompas.com - 08/01/2021, 11:03 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) cabang Eropa mengatakan pada Kamis (7/1/2021), ada banyak hal yang harus dilakukan untuk menangani situasi mengkhawatirkan terkait varian baru virus corona.

Direktur regional WHO untuk Eropa, Hans Kluge, menyebut situasi saat ini sebagai titik kritis dalam perjalanan pandemi.

"Tahun baru memberi harapan dan senjata baru seperti vaksin, tapi Eropa juga menghadapi tantangan akan lonjakan kasus dan varian baru virus corona," kata Kluge dilansir Science Alert, Jumat (8/1/2021).

"Ini adalah situasi yang mengkhawatirkan. Maksudnya, dalam waktu singkat kami perlu melakukan lebih dari yang telah dilakukan sebelumnya. Selain itu juga harus mengintensifkan kesehatan masyarakat untuk memastikan kami bisa meratakan kurva di beberapa negara," kata Kluge mengacu pada varian baru yang pertama kali ditemukan di Inggris.

Baca juga: Apakah Mendadak Pusing Termasuk Gejala Covid-19?


Menurut WHO Eropa, meski wajar jika virus berubah seiring waktu dan variannya diyakini tidak menyebabkan gejala yang lebih parah, peningkatan penularan yang tinggi memicu kekhawatiran.

"Tanpa peningkatan kendali untuk memperlambat penyebarannya, akan ada peningkatan dampak pada fasilitas kesehatan yang sudah stres dan tertekan," kata Kluge.

Varian baru yang muncul di Inggris dan varian lain yang muncul di Afrika Selatan diyakini sebagai versi virus yang lebih menular.

Langkah-langkah yang diusulkan oleh Kluge adalah tindakan yang kita semua lakukan, yakni mengenakan masker, membatasi pertemuan atau berkerumun, menjaga jarak, dan mencuci tangan.

Pencegahan

"Langkah-langkah ini ditambah dengan pengujian yang memadai, karantina dan isolasi, serta vaksinasi, akan berhasil jika kita semua terlibat", kata Kluge.

Indikasi awal, kata WHO, menunjukkan bahwa vaksin yang ada saat ini dapat efektif melawan varian Covid-19 Inggris.

Ditanya tentang apakah varian baru tersebut menjamin penutupan sekolah seperti yang dilakukan banyak negara pada musim semi, WHO mengatakan itu adalah upaya terakhir.

"Sekolah harus menjadi yang terakhir tutup dan yang pertama buka," kata Catherine Smallwood, Petugas Darurat Senior dari WHO Eropa.

Dia menambahkan bahwa apakah ada varian yang terlibat atau tidak, sekolah yang ditutup harus tetap berada di area peralatan otoritas untuk memperlambat penyebaran virus.

Baca juga: Pengaruh Covid-19 pada Kekebalan Tubuh, Makin Tua Makin Lemah

Wilayah Eropa WHO terdiri dari 53 negara dan termasuk Rusia dan beberapa negara di Asia Tengah, dan 22 negara di wilayah tersebut telah mencatat kasus varian baru tersebut.

Menurut perkiraan WHO, strain baru dapat menggantikan yang lain di seluruh wilayah Eropa.

Sejauh ini, ada lebih dari 27,6 juta kasus Covid-19 di Eropa, dengan 603.000 kematian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com