Observatorium Vera Rubin memiliki kamera digital terbesar di dunia. Sebagai ilustrasi kemampuannya dapat melihat bola golf dari jarak 24 km sambil mengambil gambar dengan resolusi 3200 megapiksel yang menakjubkan.
Sehingga dengan dibangunnya observatorium ini nantinya mampu menangkap panorama lengkap langit setiap beberapa malam.
Kemampuan observatorium juga memungkinkannya melihat objek redup 100 juta kali lebih redup daripada yang dapat kita lihat dengan mata telanjang.
Vera Rubin dirancang untuk memetakan Bima Sakti, menjelajahi energi gelap dan materi gelap, dan mensurvei tata surya. Selama 10 tahun survei, kamera tersebut diharapkan dapat mengambil gambar 20 miliar galaksi.
Saat ini Vera Rubin tengan dirakit dan tim memperkirakannya akan siap untuk pengujian pada pertengahan 2021 sebelum dikirim ke Chili untuk dipasang.
Baca juga: Selada Bisa Ditanam di Mars, Misi Luar Angkasa Masih Terkendala ini
Misi NASA untuk kembali ke Bulan terus dipersiapkan. Melalui misi Artemis, badan antariksa Amerika Serikat ini berharap dapat mendarat di satelit Bumi pada tahun 2024.
Namun serangkaian langkah-langkah pendahulu akan dimulai tahun 2021. Misi pertama dimulai dengan meluncurkan misi uji terbang tanpa awak ke Bulan pada November 2021 mendatang.
Selanjutnya, Artemis II diluncurkan dengan awak pada Agustus 2023. Misi tersebut akan membuka jalan bagi Artemis III ketika astronot dijadwalkan akan kembali menginjakkan kaki di permukaan bulan.
Menariknya, misi ke Bulan ini akan menjadi misi Artemis yang pertama kalinya mendaratkan perempuan di Bulan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.