KOMPAS.com - Jika Anda penikmat fenomena langit, jangan lewatkan untuk mengamati hujan meteor Quadrantids yang akan mencapai puncaknya pada 3-4 Januari 2021 ini.
Ada beberapa fakta menarik terkait hujan meteor Quadrantids ini, mulai dari intensitas tinggi hingga berasal dari komet tak dikenal. Berikut penjelasannya.
1. Lebih dari 100 meteor jatuh per jam
Dijelaskan oleh Astronom Amatir Indonesia, Marufin Sudibyo, hujan meteor Quadrantids adalah hujan meteor yang terkenal memiliki intensitas besar yaitu lebih dari 100 meteor per jam.
"Hujan meteor Quadrantids kali ini akan memiliki intensitas sekitar 120 meteor per jam," ujarnya.
Baca juga: Fenomena Langit Januari 2021 Ada 7 Asteroid hingga Hujan Meteor Quadrantids
2. Berasal dari komet tak dikenal
Menurut Marufin, meteor-meteor Quadrantids seakan-akan berasal dari rasi kuno Quadrant Muralis, yang kini menjadi bagian rasi Bootes.
"Namun, sesungguhnya meteor-meteor ini berasal dari remah-remah komet tak dikenal yang lewat di dekat Bumi pada tahun 1490 dan terpecah-belah," kata Marufin kepada Kompas.com, Jumat (1/1/2021).
Satu pecahan diduga masuk ke atmosfer di atas Qingyang atau kini disebut dengan Provinsi Gansu, China di tahun 1490 dan mengalami airburst sebagaimana halnya Peristiwa Tunguska 1908.
Catatan resmi Dinasti Ming menyebutkan, korban tewas akibat peristiwa ini mencapai sekitar 10.000 orang.
Sementara itu, disebutkan pula bahwa pecahan remah komet lainnya kini menjadi asteroid 2003 EH1, yaitu asteroid-dekat Bumi kelas Amor dengan periode revolusi 5,5 tahun.
Baca juga: Cara Melihat Puncak Hujan Meteor Geminid 13-14 Desember 2020