Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fenomena Langit November 2020: Ada Asteroid hingga Hujan Meteor Leonid

Kompas.com - 01/11/2020, 18:03 WIB
Ellyvon Pranita,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Seperti biasa, fenomena-fenomena langit tidak akan ada habisnya dan beberapa di antaranya dapat Anda amati di langit, jika cuaca mendukung serta tanpa penghalang dan polusi cahaya.

Dalam periode bulan November 2020 ini, akan ada setidaknya 6 fenomena langit menarik, yang bisa Anda catat jadwalnya, agar dapat mengamatinya di langit Indonesia.

Berikut enam fenomena langit yang akan terjadi pada bulan November 2020:

1. Asteroid 2020 TY1: 7 November 2020

Dijelaskan oleh astronom amatir Indonesia, Marufin Sudibyo bahwa asteroid 2020 TY1 ini adalah asteroid yang dekat-bumi kelas Apollo, sehingga memiliki orbit yang bisa bersinggungan dengan orbit Bumi.

Nah, pada Rabu (7/11/2020), asteroid yang berdiameter 105 meter ini akan lewat di dekat Bumi dalam jarak 14,7 kali lipat jarak rata-rata Bumi-Bulan.

Baca juga: Fenomena Langit Oktober: Hujan Meteor Draconids hingga Asteroid 2020 SX3

2. Elongasi barat maksimum Merkurius: 10 November 2020

Dalam terminologi astronomi elongasi barat maksimum Merkurius ini adalah saat Merkurius di titik tertinggi di langit timur.

Tepatnya pada 10 November mendatang, elongasi barat maksimum ini terjadi dengan kondisi jarak sudut terbesar yang bisa diraih planet Merkurius dalam perjalanannya mengelilingi Matahari dilihat dari Bumi.

"Pada elongasi maksimum ini, Merkurius akan berkedudukan setinggi 19 derajat di atas kaki langit timur pada saat matahari terbit," kata Marufin kepada Kompas.com, Sabtu (31/10/2020).

3. Asteroid 2020 T1: 14 November 2020

Dalam bulan November ini, ternyata ada lagi asteroid lainnya yang juga akan lewat dekat bumi, yaitu Asteroid 2020 ST1.

Asteroid 2020 ST1 ini adalah asteroid dekat-bumi kelas Amor, sehingga memiliki orbit yang bia bersinggungan dengan orbit Bumi dan orbit Mars.

Pada Sabtu (14/11/2020), asteroid ini akan lewat di dekat Bumi dalam jarak 19,1 kali lipat jarak rata-rata Bumi-Bulan.

Baca juga: Wahana NASA Mendarat di Asteroid Bennu, Selidiki Penciptaan Tata Surya

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com