Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Fakta Hujan Meteor Geminid, Bisa Mencapai 107 Meteor per Jam

Kompas.com - 13/12/2020, 20:05 WIB
Ellyvon Pranita,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bagi Anda pecinta fenomena-fenomena langit, jangan lewatkan mulai malam ini 13 Desember hingga 14 Desember, hujan meteor Geminid akan mencapai masa puncaknya.

Berikut 7 fakta terkait hujan meteor Geminid 2020 kali ini.

1. Sudah aktif sejak 4 Desember 2020

Sebelum mencapai puncaknya mulai malam ini, berdasarkan keterangan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), hujan meteor ini sudah aktif sejak 4 Desember dan nanti akan berakhir pada 17 Desember mendatang.

Bagi Anda yang penasaran untuk mengamatinya, Anda dapat menyaksikan puncak hujan meteor Gemini dini sejak pukul 20.00 WIB nanti malam dan akan berakhir esok pagi tepatnya pada pukul pukul 05.00 WIB.

Baca juga: Selain Hujan Meteor Geminid, Ada 3 Fenomena Langit Hadir Hari Ini

2. Berada di konstelasi Gemini

Hujan meteor Geminid adalah hujan meteor yang titik radian atau titik asal munculnya meteor berada di konstelasi Gemini.

"Meteor-meteor (yang jatuh) seakan-akan berasal dari rasi Gemini," kata Marufin Sudibyo seorang Astronom Amatir Indonesia kepada Kompas.com,  Senin (30/11/2020).

3. Sisa debu asteroid Phaethon

Dijelaskan Marufin, meskipun hujan meteor itu seakan-akan dari rasi Gemini, sesungguhnya hujan meteor yang terjadi berasal dari remah-remah komet tak dikenal yang terpecah-pecah di masa silam dan salah satu pecahannya membentuk asteroid 3200 Phaethon (1983 TB).

Nah, sisa-sisa debu asteroid Phaethon ini mengorbit Matahari dengan periode 524 hari atau periode revolusinya sekitar 1,43 tahun.

Asteroid Phaethon ini tergolong dalam keluarga Asteroid Apollo dengan orbit sangat lonjong dan kemiringan orbit 22 derajat.

4. Bisa 107 hujan meteor per jam

Marufin berkata, hujan meteor Geminid ini terbilang menarik, karena dikenal sebagai hujan meteor yang memiliki intensitas besar yaitu sekitar lebih dari 100 meteor per jam.

"Hujan meteor Geminid kali ini akan memiliki intensitas sekitar 150 meteor per jam dan dalam kondisi ideal untuk diamati, karena bertepatan dengan Bulan baru (sehingga langit gelap)," jelas Marufin.

Tetapi, Lapan menyebutkan intensitas hujan meteor tersebut untuk wilayah Indonesia akan terjadi berkisar 86 hingga 107 meteor per jam untuk wilayah Indonesia dan ketinggian radian ketika kulminasi bervariasi mulai 45 derajat di Pulau Rote hingga 62 derajat di Pulau Weh.

Baca juga: Cara Melihat Puncak Hujan Meteor Geminid 13-14 Desember 2020

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com