Dalam kesempatan tersebut, Basyir menandatangani perjanjian pembelian dimuka penyediaan vaksin Covid-19, dari AstraZeneca sebanyak 50 juta dosis.
Sementara, pada kesempatan yang terpisah, Direktur Utama anggota Holding BUMN Farmasi PT Indofarma (Persero) Tbk Arief Pramuhanto menandatangani perjanjian penambahan pemesanan vaksin Novavax dari 30 juta menjadi 50 juta dosis.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, perjanjian pasokan vaksin Covid-19 dari AstraZeneca dan Novavax, serta kedatangan vaksin tambahan dari Sinovac merupakan hal baik untuk masyarakat Indonesia.
Baca juga: Vaksin Covid-19 Sinovac Masuk Indonesia, Epidemiolog: Tunggu Hasil Uji Klinik Fase 3
"Saat ini pemerintah sudah masuk tahap pertama yaitu penyediaan dan persetujuan vaksin yang akan selesai dalam waktu dekat, sehingga kami bisa melangkah ke tahap kedua," kata Budi.
Ia menambahkan, tahap kedua yang dimaksudkan adalah fokus terhadap bagaimana distribusi vaksin corona ke seluruh pelosok Indonesia dalam jangka waktu singkat.
Pendistribusian ini menjadi hal penting agar dosis vaksin bisa diberikan kepada tenaga kesehatan, tenaga pelayanan publik dan bertahap kepada seluruh rakyat Indonesia.
"Serta bagaimana kami bisa melaksanakan penyuntikan (vaksinasi Indonesia) di seluruh titik-titik pelayanan," jelasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.