Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

9 Hal tentang Varian Baru Covid-19 di Inggris yang Kita Ketahui

Kompas.com - 22/12/2020, 07:00 WIB
Gloria Setyvani Putri

Editor

Varian ini telah mendominasi hasil tes di beberapa pusat uji, misalnya Milton Keynes Lighthouse Laboratory.

Para ahli matematika sedang menganalisis penyebaran berbagai varian dalam upaya menghitung seberapa besar keunggulan varian baru ini dari yang lain.

Namun mengetahui apakah penyebarannya disebabkan perilaku manusia atau si virus itu sendiri bukan perkara mudah.

PM Boris Johnson menyebut varian ini hingga 70 persen lebih mudah menular. Ia berkata ini bisa meningkatkan angka R - yang mengindikasikan apakah suatu pandemi meningkat atau menurun - sebesar 0,4.

Angka 70 persem itu muncul dalam presentasi oleh Dr. Erik Volz dari Imperial College London, pada hari Jumat (18/12/2020).

Dalam diskusi itu ia berkata: "Masih terlalu awal untuk mengatakannya, tapi dari yang kami lihat sejauh ini ia [varian baru virus corona] berkembang begitu cepat, ia tumbuh lebih cepat dari [varian sebelumnya], namun kita perlu selalu memantau ini."

Belum ada angka pasti mengenai seberapa lebih infeksius varian baru ini. Sejumlah ilmuwan, yang penelitiannya belum diungkap kepada publik, menyebut angka-angka yang jauh lebih tinggi dan jauh lebih rendah dari 70 persen.

Namun di situ tetap ada pertanyaan tentang apakah varian baru virus ini memang lebih mudah menular.

"Jumlah bukti yang ada di domain publik sangatlah kurang untuk menarik kesimpulan yang tegas atau kuat mengenai apakah virus ini telah meningkatkan transmisi," kata Profesor Jonathan Ball, virolog di Universitas Nottingham.

Baca juga: 4 Pertanyaan Varian Baru Covid-19 Inggris, dari Karakter hingga Vaksin

4. Seberapa jauh ia telah menyebar?

Varian ini diduga muncul dalam pasien di Inggris atau diimpor dari negara dengan kemampuan lebih rendah dalam memantau mutasi virus corona.

Varian ini bisa ditemukan di seluruh Inggris, kecuali Irlandia Utara, namun sangat terkonsentrasi di London, Inggris Tenggara, dan Inggris timur. Daerah-daerah lainnya tampak tidak mencatat lonjakan.

Data dari Nextstrain yang memantau kode genetik sampel virus di seluruh dunia, mengindikasikan bahwa kasus di Denmark dan Australia telah tiba dari Inggris. Belanda juga telah melaporkan penemuan kasus.

Varian serupa yang muncul di Afrika Selatan memiliki beberapa mutasi yang sama, namun tampaknya tidak terkait dengan varian baru ini.

5. Apakah kemunculan varian baru pernah terjadi?

Ya. Virus yang pertama kali dideteksi di Wuhan, China tidak sama dengan jenis yang ditemukan di sebagian besar wilayah di dunia.

Mutasi D614G muncul di Eropa pada Februari, dan menjadi bentuk dominan virus di dunia.

Varian lainnya, disebut A222V, menyebar di Eropa dan dikaitkan dengan orang-orang yang melakukan liburan musim panas di Spanyol.

6. Apa yang kita ketahui sejauh ini tentang mutasi baru?

Analisis awal terhadap varian baru ini telah diterbitkan, dan ia mengidentifikasi 17 perubahan yang mungkin penting.

Terdapat perubahan pada protein spike, yakni bagian yang digunakan virus untuk menginfeksi sel dalam tubuh kita.

Satu mutasi yang disebut N501Y mengubah bagian terpenting dari spike, yakni "receptor-binding domain".

Pada bagian inilah protein spike bersentuhan dengan permukaan sel tubuh kita. Perubahan apapun yang membuat virus lebih mudah untuk masuk kemungkinan besar akan membuatnya lebih unggul dari yang lain.

"Ini terlihat dan terasa seperti adaptasi yang penting," kata Prof. Loman.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com