Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nokturia: Dampak, Gejala, dan Penyebab Beser Saat Tidur di Malam Hari

Kompas.com - 20/12/2020, 20:05 WIB
Ellyvon Pranita,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Jika Anda sering buang air kecil atau berkemih yang biasa disebut beser pada malam hari selama periode tidur, bisa jadi Anda mengidap nokturia.

Ketua Indonesia Society of Female and Functional Urology (INA-SFFU), dr Harrina Erlianti Rahardjo SpU(K) PhD menjelaskan, nokturia juga didefinisikan sebagai berapa kali seseorang berkemih dalam periode tidur utamanya.

Saat seseorang terbangun dari tidurnya untuk berkemih pertama kali, tiap proses berkemih selanjutnya yang diikuti tidur atau keinginan untuk tidur, itulah nokturia.

Baca juga: Sering Beser di Malam Hari Bisa jadi Gejala Nokturia, Apa itu?

Sederhananya, nokturia adalah kondisi gangguan mengontrol pengeluaran urine selama tidur pada orang dewasa, yang menyebabkan orang tersebut sering terbangun saat tidur untuk buang air kecil pada malam hari.

"Seringkali mispersepsi tentang nokturia itu adalah suatu hal yang wajar seiring dengan proses penuaan," kata Harrina pada Virtual Press Conference dalam rangka Pertemuan Ilmiah Tahunan Asosiasi Urologi Indonesia, Jumat (18/12/2020).

Padahal, gangguan nokturia atau awam menyebutnya beser di malam hari dapat menurunkan kualitas hidup penderitanya.

Pada studi atau survei LUTS 2020, prevalensi dan faktor risiko nokturia di Indonesia yang melibatkan 1555 subjek dari 7 kota di Indonesia menunjukkan, prevalensi nokturia sebesar 61,4 persen.

Di mana dari total prevalensi nokturia tersebut 61,4 persen dilaporkan pada laki-laki dan 38,6 persen pada perempuan.

Sementara, usia rata-rata pada penelitian tersebut adalah 57 tahun dengan rentang usia 18-92 tahun, dan kasus nokturia didapatkan terbanyak pada kelompok umur 55-65 tahun.

Baca juga: Buang Air Kecil Semakin Sering Saat Udara Dingin, Ini Penjelasannya

 

Dampak Nokturia pada kualitas hidup

Dalam diskusi yang bertajuk "Jangan Diamkan Nokturia dan Nokturnal Enuresis", Harrina berkata, ada banyak sekali hal yang bisa terdampak dari kondisi penyakit nokturia ini.

Beser di malam hari, kan mengganggu kualitas tidur Anda, yang nantinya akan berpeluang menyebabkan beberapa hal berikut.

- Gangguan mood

- Gangguan memori dan fungsi kognitif

- Gangguan bekerja.

- Risiko jatuh, kecelakaan lalu lintas dan kecelakaan kerja

- Risiko penyakit jantung dan diabetes

- Risiko depresi

- Penurunan sistem imun

Gejala nokturia

Perlu diingat bahwa tidak semua kondisi beser di malam hari adalah nokturia.

Sebab, seringnya berkemih yang termasuk kategori penyakit nokturia adalah ketika Anda sudah benar-benar tidur dan diikuti perasaan atau keinginan untuk buang air kecil, bahkan tidak hanya satu kali terjadi selama periode tidur Anda di malam hari.

Selain itu, keseringan berkemih juga tidak disebut nokturia, jika terjadi sebelum Anda tidur atau ketika siang hari.

Baca juga: Sering Buang Air Kecil Tengah Malam? Waspadai Masalah Prostat

Berikut beberapa gejala seseorang dapat didiagnosis menderita nokturia.

- Buang air kecil lebih dari sekali pada malam hari yang diikuti tidur

- Buang air kecil dengan volume lebih banyak (jika terdapat poliura)

- Lemas dan kurang tidur akibat berkemih malam hari yang mengganggu siklus tidur

Penyebab nokturia (beser malam hari)

Ada beberapa macam penyebab seseorang mengalami kondisi nokturia, bahkan ada faktor penyebab yang berbeda pada laki-laki dan perempuan.

Misalnya obstruksi infra vesika seperti penyakit prostat ,merupakan salah satu penyebab nokturia pada laki-laki.

Namun, penyebab paling utama penyakit ini adalah gaya hidup yang tidak sehat hingga gangguan kesehatan lainnya, menyebabkan seseorang mengalami kondisi nokturia.

Berikut ini penyebab umum nokturia pada laki-laki dan perempuan.

- Gangguan kontraksi kandung kemih

- Komplikasi diabetes mellitus

- Kelainan neurologis

- Kelainan hormonal

- Pola minum yang salah

- Pola berkemih yang salah

- Gangguan ginjal

- Kelainan jantung dan pembuluh darah

- Faktor psikologis

- Diet

- Kelainan saluran kemih bagian bawah

- Gangguan tidur (insomnia)

- Pengaruh obat-obatan

Baca juga: Orangtua, Kenali Tanda Dehidrasi Anak dari Kebiasaan Buang Air Kecil

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com