Akan tetapi, Lapan menyebutkan intensitas hujan meteor tersebut untuk wilayah Indonesia akan terjadi berkisar 86 hingga 107 meteor per jam.
Serta, ketinggian titik radian ketika kulminasi juga bervariasi mulai dari 45 derajat bagi Pulau Rote hingga 62 derajat di Pulau Weh.
Marufin menuturkan, sebenarnya fenomena langit berupa hujan meteor bukanlah suatu peristiwa yang susah untuk diamati.
Kecuali jika memang ada pengaruh dari kondisi cuaca, polusi cahaya dan medan pandang yang terhalangi.
Baca juga: Mulai Malam Ini Puncak Hujan Meteor Leonid, Bisa Dilihat Mata Telanjang
Selain itu, kemudahan melihat dengan mata telanjang hujan meteor yang terjadi kali ini juga didukung dengan intensitas meteor jatuh yang bisa melebihi 100 meteor per jam.
Sehingga, hujan meteor Geminid termasuk salah satu puncak hujan meteor yang cukup besar dibandingkan engan beberapa hujan meteor lainnya yang bisa jadi hanya belasan meteor per jam.
Untuk diketahui, meteor-meteor Geminid ini memasuki atmosfer Bumi pada kecepatan 35 kilometer per detik.
"(Kecepatan ini) relatif pelan untuk ukuran meteor, sehingga lebih mudah difoto," tuturnya.
Bagi Anda yang penasaran untuk mengamatinya, Anda dapat menyaksikan puncak hujan meteor Gemini dini sejak pukul 20.00 WIB pada malam sebelumnya yaitu 13 Desember 2020, hingga pukul 05.00 WIB atau keesokan paginya tepat pada tanggal 14 Desember 2020.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.