Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPOM Inisasi Pertemuan Virtual Negara OKI, Bahas Obat dan Vaksin Covid-19

Kompas.com - 11/12/2020, 09:04 WIB
Ellyvon Pranita,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 tidak hanya menjangkiti negara Indonesia saja, melainkan hampir 200 negara di seluruh dunia termasuk negara-negara angota Organisasi Kerjasama Islam (OKI).

Untuk segera mengakhiri pandemi ini, salah satu upaya yang paling penting adalah memastikan ketersediaan dan keterjangkauan obat dan vaksin Covid-19, dan Badan Regulator Obat Nasional atau National Medicine Regulatory Authorities (NMRA) di setiap negara memiliki andil yang besar dalam mengawal dan mewujudkannya.

Oleh karena itu, Badan POM RI pun memprakarsai workshop virtual dengan tema Enhancing Collaboration in Research, Manufacturing, Management of Medicines and Vaccines in the OIC Member States yang diadakan pada 9-10 Desember 2020.

Baca juga: Vaksin Covid-19 Sinovac Datang, Bagaimana Izin BPOM dan Kehalalan MUI?

Workshop ini diadakan untuk menjadi platform berbagi inisiatif antar negara anggota OKI terkait penanganan pandemi Covid-19, serta mendorong kolaborasi dengan fokus pada penyediaan aksesibilitas dan keterjangkauan obat dan vaksin COVID-19 di negara anggota OKI.

Kepala Badan POM RI, Dr IR Penny K Lukito MCP berkata bahwa setidaknya, ada tiga hal penting yang dibahas dalam kegiatan ini.

1. Memerangi pandemi dengan dua dokumen pedoman bersama

Penny menjelaskan, agar kita dapat bersama-sama secara efektif memerangi pandemi Covid-19, maka NMRA di negara-negara anggota OKI memiliki dua dokumen pedoman yang strategis namun praktis.

Adapun kedua dokumen pedoman yang dimaksudkan adalah Deklarasi Jakarta dan Rencana Aksi.

"Kedua dokumen ini diadopsi di Jakarta pada tahun 2018, sebagai hasil penting dari pertemuan pertama NMRA, memberi kita strategi dan tindakan nyata yang tepat," kata Penny.

Akan tetapi, ia menegaskan, agar kedua dokumen ini dapat berjalan, maka sangat diperlukan komitmen yang kuat, solidaritas dan kerjasama dari seluruh NMRA dan pihak-pihak terkait.

Baca juga: BPOM Ungkap Proses Vaksin Covid-19 Sinovac untuk Dapat Izin Edar

"Ini adalah waktunya bagi kita untuk membuat semua tujuan yang dinyatakan terutama dalam rencana aksi menjadi kenyataan," ujarnya.

2. Solidaritas semua negara dapat akses ke vaksin Covid-19

Seperti diketahui, setiap negara dan para ahli seakan sedang berlomba-lomba menemukan obat-obatan dan vaksin yang tepat untuk menghentikan laju penularan Covid-19 ini.

"Seiring dunia berlomba menemukan obat-obatan dan vaksin Covid-19; rasa solidaritas, kemanusiaan, serta kolaborasi kita semakin dibutuhkan untuk mempromosikan multilateralisme vaksin, termasuk di dalam negara-negara anggota OKI ini," tuturnya.

Di tingkat multilateral, kata Penny, semua menyadari fasilitas Covax sebagai contoh penting untuk upaya solidaritas untuk memastikan bahwa semua negara memiliki akses ke vaksin.

Sementara itu, peran Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam konteks ini sangat penting untuk memobilisasi dukungan global ketercapaian target akses semua negara terutama anggota OKI dalam akses vaksin Covid-19 nantinya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com