Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspada 6 Penyakit Saat Musim Hujan, dari Tipes hingga Kencing Tikus

Kompas.com - 23/11/2020, 17:03 WIB
Ellyvon Pranita,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com- Sebagian wilayah Indonesia sudah memasuki periode musim hujan 2020-2021 sejak bulan akhir Oktober 2020 yang lalu. Tak hanya potensi bencana, tetapi beberapa penyakit musim hujan juga harus diwaspadai.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyampaikan bahwa periode musim hujan ini baru akan memasuki puncaknya pada Januari 2021 mendatang.

Bersamaan dengan periode musim hujan selain waspada akan potensi bencana hidrometeorologi seperti longsor, banjir, banjir bandang dan lain sebagainya, beragam penyakit juga terus mengintai.

Berikut beberapa penyakit di musim hujan yang harus diwaspadai karena paling sering dialami orang Indonesia.

Baca juga: Jangan Salah Lagi, Tipes atau Demam Tifoid Bukanlah Penyakit Tifus

 

1. Demam tifoid (tipes)

Demam tifoid atau biasanya disebut dengan tipes adalah infeksi menular yang disebabkan oleh bakteri Salmonella thyphii atau Salmonela paratyphii.

Bakteri tersebut menyebar melalui tanah yang terkontaminasi feses orang yang terinfeksi bakteri tersebut, juga bisa melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi.

Jika tidak ditangani dengan segera dan tepat, pengidap penyakit tipes dapat mengalami komplikasi seperti pneumonia, pleuritis, miokarditis (peradangan otot jantung), gagal jantung akut, bahkan kematian.

Baca juga: Cara Mencegah Penyakit Jantung di Masa Pandemi Covid-19

 

2. Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)

Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dapat disebabkan oleh bakteri, virus, maupun mikroba lainnya.

Dalam pemberitaan Kompas.com, Selasa (27/10/2020), ISPA termasuk penyakit yang perlu diwaspadai saat musim hujan, dengan gejala-gejala seperti batuk, demam dan beberapa kondisi disertai dengan sesak napas hingga nyeri dada.

3. Diare

Diare adalah penyakit yang ditandai dengan gejala encernya feses yang dikeluarkan dan frekuensi buang air besar yang lebih sering daripada biasanya.

Bakteri penyebab penyakit diare yang paling umum yaitu rotavirus, shigella, E.colim, cryptosporidium dan lain sebagainya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com