Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vaksin Covid-19 Pfizer, Sputnik V, Moderna, dan Oxford AstraZeneca, Apa Bedanya?

Kompas.com - 20/11/2020, 17:30 WIB
Bestari Kumala Dewi

Penulis

Vaksin Covid-19 Sputnik V

Menyusul Pfizer dan BioNTech, data awal vaksin Covid-19 Sputnik V dari Rusia menunjukkan 92 persen efektif melawan virus corona SARS-CoV-2.

Menurut Dana Investasi Langsung Rusia (RDIF), hasil sementara vaksin Sputnik V itu berdasar data 16.000 peserta uji coba pertama yang menerima suntikan vaksin dosis kedua.

"Berdasarkan data, vaksin kami menunjukkan hasil sangat efektif (melawan Covid-19)," kata kepala RDIF Kirill Dmitriev pada Rabu (11/11/2020).

Uji klinis vaksin fase 3 yang dikembangkan oleh Gamaleya Institute dilakukan di 29 klinik di seluruh Moskow dan rencananya akan melibatkan 40.000 sukarelawan. Seperempat relawan (10.000 orang) akan mendapat suntikan plasebo.

Baca juga: BPOM Ungkap Proses Vaksin Covid-19 Sinovac untuk Dapat Izin Edar

RDIF mengatakan, hingga 11 November tidak ada efek samping serius yang dilaporkan selama uji coba Sputnik V fase 3.

Beberapa relawan mengalami efek samping ringan jangka pendek seperti rasa sakit di tempat suntikan, sindrom mirip flu termasuk demam, kelemahan, kelelahan, dan sakit kepala.

Pada akhir Oktober, vaksinasi relawan baru sempat dihentikan sementara, karena tingginya permintaan dan kekurangan dosis.

Vaksin Sputnik V dirancang untuk memicu respons dari dua suntikan yang diberikan dengan selang waktu 21 hari masing-masing berdasarkan vektor virus berbeda yang biasanya menyebabkan flu biasa: adenovirus manusia Ad5 dan Ad26.

Nama Sputnik V berasal dari peluncuran satelit pertama di dunia oleh Uni Soviet pada tahun 1957.

Seorang juru bicara mengatakan ada dua bentuk vaksin Sputnik V - cairan, yang harus disimpan pada suhu minus 18 derajat Celcius dan diliofilisasi (dikeringkan dengan beku), yang dapat disimpan pada suhu 2-8 derajat Celcius.

Baca juga: Survei Vaksin Covid-19: Mayoritas Penduduk Indonesia Bersedia Divaksinasi

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com