Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rahasia Alam Semesta: Mengapa Badai Petir Sering Terjadi saat Musim Hujan?

Kompas.com - 13/11/2020, 20:31 WIB
Dinda Zavira Oktavia ,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

Formasi dan struktur badai petir yaitu berupa gerakan atmosfer vertikal, gangguan yang paling sebentar tapi sangat hebat yang melibatkan area udara yang naik dan turun. Badai petir memang tidak stabil dengan gerakan vertikal.

Setiap kali mulai hangat, maka hal tersebut akan muncul dikarenakan udara ringan ditimpa oleh udara yang lebih dingin dan berat. Hingga udara yang lebih dingin cenderung tenggelam dan memindahkan udara yang hangat keatas.

Jenis badai petir menurut klasifikasinya

Badai petir diklasifikasikan berdasarkan tempat terjadinya. Misalnya, badai petir lokal, frontal, atau orografis yang dimulai dari wilayah pegunungan.

Namun, secara umum klasifikasi badai petir didasarkan pada karakteristik badai itu sendiri. Karakteristik tersebut bergantung pada lingkungan meteorologi tempat badai berkembang, di antaranya sebagai berikut.

Baca juga: Pembentukan Badai Siklon Tropis Nuri Tertangkap Satelit NASA, Ini Wujudnya...

 

1. Badai petir terisolasi

Badai petir terisolasi cenderung terjadi di mana ada angin sepoi-sepoi yang tidak berubah secara dramatis dan terdapat kelembapan yang melimpah di tingkat atmosfer yang rendah dan menengah.

Badai ini terkadang disebut badai massa udara atau badai lokal. Strukturnya sebagian besar vertikal, berumur relatif pendek, dan biasanya tidak menghasilkan cuaca yang ganas di lapangan.

2. Badai petir multiple sel

Multiple-cell thunderstorm atau badai petir multiple sel dan sistem konvektif mesoscale terjadi saat cuaca ekstrem yang terjadi di daratan.

Biasanya disebabkan oleh badai multiple sel yang terorganisir, garis badai, atau supercell. Semua ini cenderung dikaitkan dengan gangguan mesoscale yaitu sistem cuaca dengan ukuran sedang, yaitu antara 10 sampai 1.000 km secara horizontal.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com