Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspada Obesitas Bisa Picu Penyakit Diabetes, Ini 3 Alasannya...

Kompas.com - 12/11/2020, 19:02 WIB
Ellyvon Pranita,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

Jika jaringan putih ini semakin banyak lagi, maka kinerjanya bukanlah menyimpan energi saja. Melainkan jaringan putih ini justru akan mengeluarkan bahan-bahan yang mengganggu kerja dari insulin.

Untuk diketahui, insulin adalah hormon yang dikeluarkan pankreas untuk menormalkan kadar gula darah.

"Karena jaringan lemak itu mengganggu proses itu (insulin menormalkan gula darah), insulin akan memicu gula ke sel. Ini fungsi insulin nggak bekerja dengan baik, dampaknya itu dikompensasi oleh tubuh," jelasnya.

2. Pankreas hasilkan insulin lebih banyak

Jadi pankreas akan menghasilkan insulin lebih banyak daripada biasanya pada orang gemuk, dan kemampuan menghasilkan insulin ini tidak bisa dipertahankan 10-15 tahun berikutnya.

Baca juga: Studi Covid-19: Virus Corona Lebih Rentan Infeksi Pria dan Obesitas

 

Alhasil, pankreas sudah berkurang secara kualitas dan kuantitasnya, kemampuan prankeas memproduksi insulin hanya sampai 400 persen saja, padahal kebutuhan tubuh adalah 500 persen.

"Jadi, makanya gula tinggi pada orang gemuk," tuturnya.

3. Tubuh produksi gula sendiri

Sebenarnya, kata dia, gula itu diatur normal oleh tubuh, tetapi kalau kadarnya ketinggian maka itu diatur oleh insulin.

Baca juga: Benarkah Kopi dan Teh Hijau Turunkan Risiko Kematian Penderita Diabetes?

 

Jadi, ketika kita tidak makan, tubuh bisa memproduksi gula dengan sendiri. 

Dalam kondisi berat tubuh normal, kemampuan inilah yang menjadikan kita saat mau tidur sekitar pukul 9-10 malam tidak merasakan kelaparan, karena tubuh mampu membentuk gula sendiri dengan berbagai macam hormon.

Begitu pun halnya pada orang yang gemuk atau dengan obesitas, dengan kemampuan yang sama hormon peningkat gula akan lebih tinggi lagi.

"Jadi produksi gula sendiri, padahal kadarnya udah tinggi melebihi produksi insulin, jadi membebani dan menjadikan diabetes," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com