KOMPAS.com - Sepupu Homo sapiens ini mungkin telah lama punah, namun berbagai penelitian masih terus dilakukan untuk mempelajari seperti apa kehidupan mereka.
Kini peneliti kembali berhasil menemukan hal lain mengenai Neanderthal, yakni bagaimana mereka membesarkan anak.
Seperti dikutip dari Science Alert, Selasa (10/11/2020) hal tersebut terungkap setelah peneliti melakukan studi baru dengan cara mempelajari tiga gigi susu Neanderthal.
Baca juga: DNA dari Neanderthal Bikin Covid-19 Lebih Parah, Kok Bisa?
Gigi anak Neanderthal itu ditemukan di Italia dan diperkirakan berusia 45.000 hingga 70.000 tahun.
Potongan-potongan gigi tersebut kemudian di teliti menggunakan teknik geokimia, histologis, analisis isotop strontium serta selanjutnya direkonstruksi.
Hasilnya cukup menakjubkan, studi yang dipublikasikan di PNAS ini mengungkap, jika anak-anak Neanderthal mulai makanan padat pada usia sekitar 5-6 bulan, seperti halnya manusia modern.
Gigi memiliki garis pertumbuhan yang mirip dengan cincin dalam batang pohon, sehingga mampu menandai pergesaran dan perkembangan pola makan.
Temuan ini pun membantu beberapa misteri seputar bagaimana anak-anak Neanderthal dilahirkan dan dibesarkan.
"Sekarang kami tahu bahwa Neanderthal juga mulai menyapih anak-anak mereka, sama seperti yang dilakukan manusia modern," ungkap Alessia Nava, antroplog dari Univerity of Kent, Inggris.
Baca juga: Perubahan Suhu Drastis Memicu Neanderthal Ciptakan Inovasi Alat
Seperti halnya manusia modern, Neanderthal melakukan penyapihan karena adanya dorongan kebutuhan dalam pertumbuhan otak.
Jika memang itu benar, ahli dapat menyimpulkan lebih banyak detil lagi mengenai evolusi sepupu Homo sapiens ini.
"Hasil penelitian menemukan adanya kebutuhan energi yang sama antara Homo sapiens dan Neanderthal selama masa pertumbuhan bayi," tambah Stefano Benazzi, antropolog dari Universitas Bologna, Italia.
Faktor di atas akhirnya menimbulkan hipotesis, bahwa bayi Neanderthal yang lahir memiliki berat yang sama dengan manusia modern, memiliki kemungkinan riwayat kehamilan yang serupa, serta interval antar kelahiran yang pendek.
Selanjutnya, peneliti berharap bisa melakukan penelitian mengenai gigi yang lebih mendalam di masa depan.
Sebab gigi susu terbentuk di dalam rahim, analisis gigi juga dapat memberi tahu lebih lanjut mengenai pola makan dan juga kehidupan ibu serta anak-anak.
Baca juga: Tali Tertua di Dunia Ditemukan, Pembuatnya Manusia Purba Neanderthal
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.