KOMPAS.com- Studi terhadap 100 pasien Covid-19 yang tidak dirawat di rumah sakit menemukan kekebalan seluler terhadap virus SARS-CoV-2 muncul setelah 6 bulan pada pasien Covid-19 ringan atau tanpa gejala.
Hal ini diklaim menunjukkan bahwa pasien-pasien tersebut kemungkinan memiliki beberapa tingkat perlindungan setidaknya selama mereka terinfeksi.
Seperti dikutip dari Reuters, Selasa (3/11/2020), beberapa ilmuwan mempresentasikan penelitian kecil yang dilakukan mereka di Inggris terhadap pasien Covid-19 yang tidak dirawat di rumah sakit.
Dengan meyakinkan, mereka mengatakan tidak berarti orang dapat terinfeksi penyakit yang kini menjadi wabah lebih dari sekali.
Baca juga: Infeksi Ulang Covid-19 Meningkat, Ancam Kekebalan pada Virus
Temuan ini seolah menyangkal perihal studi sebelumnya, bahwa kemungkinan infeksi ulang Covid-19 dapat terjadi karena antibodi yang dapat cepat menghilang.
"Meskipun temuan kami membuat kami sangat optimis tentang kekuatan dan lamanya kekebalan yang dihasilkan setelah infeksi SARS-CoV-2, ini hanyalah satu bagian dari teka-teki," kata Paul Moss, profesor hematologi di Birmingham University Inggris yang memimpin studi.
Kendati demikian, kata dia, masih banyak yang harus dipelajari sebelu kita memiliki pemahaman penuh tentang cara kerja kekebalan tubuh terhadap Covid-19.
Baca juga: Pola Aktivasi Sel Kekebalan pada Covid-19 Parah Mirip Penyakit Lupus
Para ahli yang tidak terlibat langsung dengan penelitian ini mengatakan temuan tersebut penting dan akan menambah pengetahuan tentang potensi kekebalan pelindung terhadap Covid-19.
Dalam makalah studi yang belum ditinjau sejawat dan telah dipublikasikan secara online di bioRxiv itu dilakukan dengan menganalisis sampel darah dari 100 pasien yang selama 6 bulan menderita Covid-19 ringan atau tanpa gejala.