KOMPAS.com - Kemarin, 2 November 2020, tepat dua dekade manusia tinggal di orbit rendah bumi di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS),
Astronot Bill Sheperd bersama kosmonot Yuri Gidzenko dan Sergei Krikalev terbang ke luar angkasa pada 31 Oktober 2000 dan mencapai laboratorium yang mengorbit dua hari kemudian.
20 tahun terakhir, merupakan pencapaian luar biasa dalam hal riset antariksa yang dilakukan manusia.
Baca juga: Sebagian ISS Kehabisan Pasokan Oksigen, Beruntung Semua Awak Selamat
Ada 244 orang di 19 negara berbeda yang tinggal di ISS, beberapa di antaranya melakukan perjalanan beberapa kali.
Dilansir IFL Science, Senin (2/11/2020), ada lebih dari 3.000 penelitian ilmiah yang telah dilakukan di ISS oleh para ilmuwan dari 108 negara.
Pada waktu tertentu, ada sekitar 250 percobaan yang sedang berlangsung.
I love being on @Space_Station, and the science work is my favorite. Biochemistry, genetics, you name it! @ISS_Research has it all. pic.twitter.com/XenC4jggty
— Peggy Whitson (@AstroPeggy) April 24, 2017
ISS adalah upaya kolaboratif dari 15 negara.
Ketika membangun ISS diperlukan 42 penerbangan ruang angkasa untuk menyatukan bagian utama stasiun luar angkasa, 37 di antaranya menggunakan program Pesawat ulang alik yang sekarang sudah pensiun.
Panjang rangka stasiun luar angkasa mencapai 109 meter dan massanya 419.725 kilogram.
ISS berada di orbit rendah bumi dengan ketinggian sekitar 410 kilometer dari permukaan tanah.
Pada ketinggian tersebut, tarikan gravitasi bumi sekitar 90 persen dari apa yang kita rasakan di bumi. Astronot dan kosmonot melayang saat terjun bebas.
ISS bergerak dengan kecepatan 7,66 kilometer per detik mengelilingi bumi, sehingga bisa muncul dan menghilang. Gerakan ini menciptakan apa yang disebut gayaberat mikro.
"There's coffee in that nebula"... ehm, I mean... in that #Dragon. pic.twitter.com/9MYrqIOXnI
— Samantha Cristoforetti (@AstroSamantha) April 17, 2015
Usia ISS tak bisa dipungkiri.
Belum lama ini, sistem pasokan oksigen Rusia mengalami masalah dan Badan Antariksa AS (NASA) secara perlahan mengganti semua baterai sejak Januari 2017.
Di sisi lain, NASA dan badan antariksa Rusia (Roscosmos) merencanakan misi untuk tinggal di ISS yang lebih lama.