Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ISS Abadikan Momen 2 Fenomena Cantik dari Bumi dalam Satu Gambar

Kompas.com - 18/08/2020, 12:02 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Bumi adalah tempat yang indah bin ajaib.

Salah satunya foto di atas. Foto menjelang fajar ini diambil oleh anggota kru Ekspedisi 62 dari Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) pada bulan Maret lalu.

Saat ISS terbang tepat di selatan Semenanjung Alaska, tampak warna fantastis di atas Bumi.

Partikel di atmosfer bagian atas Bumi berinteraksi dengan cara berbeda, menghasilkan dua fenomena atmosfer dalam satu gambar.

Baca juga: Raffi dan Nagita Lihat Aurora, Bagaimana Sih Cahaya Utara Ini Tercipta?

Benar-benar ajaib untuk dilihat. Namun, fenomena apa itu?

Dilansir Science Alert, Senin (18/8/2020), fenomena bercahaya hijau dengan ujung merah di sisi kiri gambar adalah aurora.

Aurora terjadi ketika partikel bermuatan dari angin matahari mengantam magnetosfer bumi (semacam jubah pelingdung di mana partikel tersebut berada sesuai dengan medan magnet bumi).

Setelah itu bercampur dengan gas atmosfer seperti oksigen dan nitrogen. Partikel-partikel tersebut menciptakan warna indah di langit yang kita kenal sebagai aurora.

Dengan energi besar dari angin matahari, atom oksigen di ketinggian tertinggi melepaskan energi berlebih itu sebagai cahaya merah. Sedangkan warna hijau dihasilkan oleh oksigen terkesitasi atau molekul nitrogen yang melepaskan energi di ketinggian lebih rendah.

Nah fenomena kedua, pada bagian kanan gambar tampat pita cahaya kuning kemerahan tepat di atas kurva bumi. Penampakan ini disebut airglow, ini lebih halus dari aurora tapi sama kerennya.

Untuk memahami airglow atau pijar malam, Anda perlu ingat bahwa langit malam tidak pernah sepenuhnya gelap. Bahkan meski polusi cahaya, cahaya bintang, dan sinar matahari yang menyebar hilang, langit malam tidak sepenuhnya gelap gulita.

Sebaliknya, atom menghasilkan emisi karena berada dalam keadaan tereksitasi.

Misalnya, oksigen yang telah dipecah pada siang hari bergabung kembali dan melepaskan energi ekstra mereka sebagai foton di malam hari. Molekul nitrogen dan reaksi antara nitrogen dan oksigen juga berkontribusi pada cahaya ini.

Baca juga: Usai 1.400 Tahun, Misteri Aurora Merah Akhirnya Terpecahkan

Foton yang dilepaskan dalam kasus ini tampak hijau, seperti pada gambar di atas, tetapi kuning terkadang muncul di lapisan bawah (sekitar 80 hingga 100 kilometer di atas permukaan bumi).

Meteor pecah di lapisan atmosfer ini, dan melepaskan atom natrium ke udara, oleh karena itu lapisan ini dinamai lapisan natrium; atom natrium yang tereksitasi akan menghasilkan cahaya kuning yang mencolok.

Sebagai bonus, matahari terbit di belakang bumi menyebabkan tepi planet tampak biru tua.

Hal ini terjadi karena alasan yang sama bahwa langit berwarna biru pada siang hari - ketika sinar matahari mengenai molekul di atmosfer kita, cahaya biru (salah satu panjang gelombang terpendek) tersebar, sedangkan cahaya berwarna lainnya sebagian besar dibiarkan masuk.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com