Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Long Covid dari Gejala, Deteksi hingga Dinyatakan Sembuh

Kompas.com - 31/10/2020, 17:02 WIB
Ellyvon Pranita,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com- Banyak istilah muncul dalam perkembangan pandemi Covid-19 yang belum berakhir ini, salah satunya adalah fenomena long covid.

Dokter spesialis patologi klinik Primaya Hospital Bekasi Timur, dr Muhammad Irhamsyah SpPK M.Kes menyampaikan, fenomena long covid adalah suatu fenomena yang memang sudah terjadi selama pandemi Covid-19 dalam kurun waktu hampir setahun ini.

Istilah long covid lebih mengarah kepada fenomena gejala-gejala yang dialami pasien pascainfeksi Covid-19.

"Long covid ini biasanya terjadi pada pasien dengan keluhan mild symptoms (gejala ringan) dan rata-rata mengalami gejala long covid lebih dari 3 minggu, bahkan berbulan-bulan setelah gejala awal dialami oleh pasien," kata Irham.

Baca juga: Fenomena Long Covid Sudah Ada Sejak Awal Pandemi, Apa Itu?

 

Gejala-gejala long covid

Dijelaskan oleh dokter spesialis paru Primaya Hospital Karawang dr Nurhayati SpP, seseorang disebut terkena long covid diakibatkan oleh lamanya perawatan dan gejala-gejala yang timbul, dari ringan hingga berat.

Rasa yang ditimbulkan dapat bertahan lama, tergantung berat dan ringannya suatu penyakit.

Semakin berat gejala Covid-19, maka akan semakin lama efek yang diderita pada pasien Covid-19.

1. Gejala fisik long covid

Menurut Irham, gejala yang dialami pasien long covid sama seperti variasi gejala Covid-19 seperti rasa lelah berlebihan, gangguan napas, nyeri sendi, dan nyeri dada. 

Baca juga: Long Covid, Dampak Jangka Panjang Infeksi Corona dan Gejalanya

 

Adapun gejala yang paling umum terjadi selama long covid yakni:

  • Sakit kepala
  • Myalgia atau nyeri otot
  • Pegal-pegal, dan lagi sebagainya

2. Gejala psikis dari long covid

Ternyata, selain gejala umum dari fisik yang bisa terjadi selama long covid, terdapat laporan bahwa adanya gangguan psikis para pasien setelah terinfeksi Covid-19. 

Ilustrasi pasien Covid-19. Badai sitokin tidak dicirikan pada pasien yang terinfeksi virus corona. Sitokin, protein inflamasi yang dapat membahayakan pasien, namun tidak terjadi pada pasien Covid-19.SHUTTERSTOCK/Gorodenkoff Ilustrasi pasien Covid-19. Badai sitokin tidak dicirikan pada pasien yang terinfeksi virus corona. Sitokin, protein inflamasi yang dapat membahayakan pasien, namun tidak terjadi pada pasien Covid-19.

“Dampak akibat long covid sudah tentu menyebabkan gangguan pada kualitas hidup seseorang dalam menjalani kehidupan sehari-harinya akibat gangguan secara fisik dan psikis oleh Covid-19 ini,” ujar Irham.

Nurhayati menuturkan, long covid berkaitan dengan pengalam psikis yang dialami selama sakit. Pengalaman tersebut terkadang masih dirasakan setelah pasien sembuh.

Cara mendeteksi pasien long covid

Irham menjelaskan dalam mendeteksi pasien yang mengalami long covid bisa dilakukan dengan empat tahapan.

Di antaranya adalah wawancara, pemeriksaan fisik, riwayat penyakit sebelumnya, hingga pemeriksaan penunjang oleh dokter-dokter ahli agar dapat menentukan bahwa pasien mengalami gejala long covid.

Baca juga: Anak Sakit di Masa Pandemi Covid-19? Lakukan 5 Saran Dokter Berikut...

 

Dalam tahapan wawancara untuk mendeteksi pasien Covid-19 ini, pasien dapat mengeluh terkait gejala-gejala yang dialaminya setelah dirawat dan diterapi di rumah sakit sebagai pasien terinfeksi Covid-19.

Kemudian, pemeriksaan fisik ini dilakukan sebagai lanjutan dari tahapan wawancara atas keluhan yang dialami oleh pasien.

Pada tahapan ini pemeriksaan fisik, pada pasien dilakukan pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan radiologi paru serta laboratorium.

"Dari pemeriksaan laboratorium pun kita harus memeriksa parameter-parameter laboratorium seperti pemeriksaan darah lengkap, penanda proses peradangan dan infeksi, penanda enzim jantung, hingga pemeriksaan molekuler," jelasnya.

Ilustrasi pasien virus corona, pasien Covid-19SHUTTERSTOCK/FunKey Factory Ilustrasi pasien virus corona, pasien Covid-19

Pemeriksaan penunjang ini juga berperan sangat penting untuk membantu klinis apakah gejala yang dialami pasien adalah gejala Covid-19 atau tidak.

Pasien dinyatakan sembuh dari long covid

Nurhayati menuturkan bahwa kriteria pasien Covid-19 sembuh pada dasarnya adalah melalui pemeriksaan PCR dengan hasil negatif. 

Namun, terkadang pasien yang telah melakukan perawatan Covid-19 yang cukup lama masih dinyatakan positif dari hasil pemeriksaan PCR. 

Baca juga: Kasus Tanpa Gejala Covid-19, Studi Temukan Antibodi Lebih Cepat Hilang

 

Hasil PCR positif tersebut kemungkinan terjadi karena masih ada serpihan virus yang terdeteksi PCR namun kemungkinan pasien menularkan virus ke orang lain semakin kecil.

“Tentu seseorang dinyatakan sembuh dari Covid-19 jika hasil PCR dinyatakan negatif," kata Nurhayati.

Namun, jika tanpa pemeriksaan PCR, biasanya pasien dengan positif Covid-19 dapat mengakhiri masa isolasi setelah menjalani isolasi selama 10 hari sejak muncul gejala ditambah dengan 3 hari setelah tidak lagi menunjukkan gejala. 

Setelah masa tersebut, biasanya potensi penularan virus dari pasien dapat semakin kecil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com