Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kamasutera Satwa: Cumi-cumi Jantan Akan Berubah Warna Menjelang Kawin

Kompas.com - 30/10/2020, 13:31 WIB
Dinda Zavira Oktavia ,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Cumi-cumi kawin secara berkelompok, karena itu saat musim kawin, akan ada banyak kelompok jantan dan betina.

Cumi-cumi jantan cenderung menjadi sangat agresif, ketika musim kawin tiba.

 

Mereka akan mulai memikat betina di pagi hari, hal tersebut bahkan sudah terlihat sejak subuh ketika mereka berenang dengan cepat ke dalam lingkaran.

Dikutip dari Squid World, Selasa (27/10/2020) cumi-cumi betina kemudian akan ikut berenang di dalam lingkaran yang terlihat sangat aneh dan tidak terkendali pada awalnya.

Namun, lama kelamaan cumi-cumi berenang secara berpasangan dan sambil berkeliling. Saat inilah proses perkawinan sedang berlangsung.

Warna tubuh cumi-cumi jantan akan berubah saat sedang memikat cumi-cumi betina, jika cumi-cumi betina menunjukkan minat, maka perkawinan akan terjadi.

Sebelum perkawinan dimulai, jantan dan betina akan berenang untuk memilih tempat, yang selanjutnya akan menjadi tempat berkembang biak.

Baca juga: Temuan Langka, Cumi-Cumi Raksasa Terdampar di Pantai Afrika Selatan

Memang cumi-cumi jantan dan betina sulit dibedakan, tetapi cumi-cumi betina punya kantung tinta yang tersembunyi di bawah sekumpulan kelenjar insang mereka. Kantung tersebutlah yang akan melindungi telur yang akan dihasilkan selama proses perkawinan.

Selama proses kawin, sperma dari pejantan ditempatkan di dalam kantung itu, di mana mereka akan membuahi sel telurnya.

Ketika dilihat lebih dekat pada lengan cumi-cumi, maka akan ada lengan jantan yang lebih pendek dari yang lain. Inilah yang digunakan untuk menempatkan sperma ke dalam betina.

Ribuan telur dapat diproduksi sekaligus oleh satu betina, tapi belum diketahui bagaimana telur berkembang di dalam tubuh cumi-cumi. Sehingga, perlu penelitian lebih mendalam mengenai hal tersebut.

Untuk beberapa spesies, jumlahnya bisa mencapai 70.000 telur, sayangnya banyak dari mereka yang dimakan oleh predator.

Cumi-cumi betina tidak menunggu hingga menetas, mereka pergi setelah menyimpannya.

Butuh waktu hingga delapan minggu sebelum telur-telur itu menetas, sehingga cumi-cumi seringkali kesulitan menjaga telur-telurnya dari predator.

Baca juga: Bisa Melipat dan Memuntir Tentakel, Apakah Cumi-Cumi Ini Spesies Baru?

Bayi cumi-cumi sudah tahu cara berenang sejak lahir, bahkan mereka dapat bertahan hidup dengan sendirinya. Tetapi lagi-lagi, banyak bayi cumi-cumi yang mati akibat predator.

Umumnya pada spesies cumi-cumi, induknya mati segera setelah berkembang biak karena umur hewan yang sangat pendek.

Sehingga, saat bayi cumi-cumi lahir, mereka harus berjuang sendiri, mulai dari mencari makan hingga bertahan hidup dari serangan predator.

Masa hidup cumi-cumi yang bisa bertahan melawan rintangan ketika mereka masih muda, hanya sekitar satu atau dua tahun. 

Karena itu, sebagian besar cumi-cumi jantan dan betina hanya akan kawin sekali dalam hidup mereka. Untuk yang beruntung dapat melakukannya dua kali sebelum mereka mati.

Baca juga: Gigi Cumi-cumi Bisa Dijadikan Bioplastik hingga Pakaian Pintar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com