Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Libur Panjang, Amankah Staycation di Hotel Saat Pandemi? Ini Kata Ahli

Kompas.com - 27/10/2020, 10:05 WIB
Bestari Kumala Dewi

Penulis

KOMPAS.com - Pemerintah menetapkan 28 Oktober dan 30 Oktober sebagai cuti bersama Maulid Nabi Muhammad SAW.

Momen cuti bersama ini seakan menjadi kesempatan bagi masyarakat untuk rehat sejenak dari rutinitas dan kesibukan. Banyak orang mulai merencanakan untuk berpergian bersama keluarga.

Apalagi, saat ini sudah memasuki bulan ke delapan sejak kasus virus corona pertama kali di Indonesia dan kemudian menjadi pandemi.

Untuk membunuh rasa jenuh, sebagian orang memilih pergi ke luar kota, sebagian lainnya memilih staycation di hotel di dalam kota.

Baca juga: Awas, Libur Panjang Picu Berbagai Penyakit Kambuh, Kok Bisa?

Namun sebenarnya, amankah pergi berlibur di tengah pandemi virus corona yang angka kasusnya masih tinggi?

Ahli epidemiologi dari Griffith University, Dicky Budiman mengatakan, pergi ke luar kota saat ini seharusnya belum dapat dilakukan.

Ia memahami jika banyak masyarakat yang sudah merasa jenuh tinggal di rumah, tapi Dicky mengingatkan, pandemi Covid-19 di Indonesia belum terkendali dengan baik.

“Kondisinya masih jauh dari normal. Meski pemerintah mengatakan kasus menurun, ini bukan sesuatu yang bisa dianggap aman. Karena dari hasil tes, positivity rate-nya masih di atas 10 persen selama hampir empat bulan terakhir. Ini berarti penyebarannya masih tinggi,” kata Dicky saat dihubungi Kompas Sains.

Dicky menyarankan, bagi masyarakat yang ingin pergi berlibur, sebaiknya memilih destinasi di dalam kota saja, untuk mencegah penyebaran virus corona.

“Kunci untuk menekan angka penyebaran virus corona itu 2M+3M, membatasi mobilitas, ini artinya sebisa mungkin tidak berpergian, membatasi interaksi, serta terapkan protokol kesehatan, yaitu memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.”

Menurutnya staycation (liburan di sekitar area tempat tinggal) di hotel di dalam kota saat ini bisa jadi pilihan aman, ketimbang berkumpul ramai-ramai di rumah keluarga di luar kota.

Dengan catatan memilih hotel yang memiliki dan menerapkan safety plan Covid-19, mulai dari melakukan pemesanan kamar via online, membatasi kapasitas jumlah tamu yang menginap di hotel, mengatur jumlah tamu hotel yang masuk ke dalam lift, membersihkan dan mendisinfeksi kamar hotel, dan sebagainya.

Dicky menegaskan, untuk kondisi saat ini, hindari makan buffet (prasmanan) selama staycation di hotel. Sehingga saat memilih hotel, perlu dipastikan lebih dulu pada pihak hotel apakah memungkinkan untuk mengantar sarapan ke kamar.

“Memang akan lebih merepotkan bagi pihak hotel, tapi ini demi keselamatan bersama. Makan buffet di restoran hotel memungkinkan interaksi dengan orang lain, entah itu berpapasan, bersenggolan atau bahkan antre dalam jarak dekat," ujar Dicky yang pernah menjadi tim pengendalian wabah flu burung di Indonesia ebberapa tahun lalu.

"Selain itu kita kan juga harus menghindari penggunaan barang bersama,” imbuhnya.

 Baca juga: 15 Masalah Kesehatan yang Bisa Memperparah Gejala Virus Corona

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com