Physicians for Human Rights juga mengungkapkan bahwa paparan gas air mata yang berulang atau terus-terusan dapat menimbulkan gejala-gejala gangguan stres pascatrauma.
Lalu, bila kaleng gas air mata mengenai tubuh, hal ini juga bisa menyebabkan luka.
Untungnya, mayoritas orang yang terpapar gas air mata bisa pulih tanpa gejala sisa.
Meski demikian, studi berdurasi 10 tahun yang dilaksanakan oleh University of California San Francisco terhadap 4.544 kasus paparan gas air mata mengungkapkan bahwa tetap ada kemungkinan sebanyak 1 dari 15 untuk mengalami gejala yang lebih berat usai paparan gas air mata.
Oleh karena itu, ada baiknya Anda berhati-hati dan mendapatkan penanganan secepat mungkin bila terpapar gas air mata.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.