KOMPAS.com - Dilihat dari kejauhan, kulit gajah nampak kasar dan seperti pecah-pecah. Hal ini merupakan salah satu ciri khas untuk anatomi gajah.
Bahkan, gajah yang masih muda pun mengalami hal tersebut.
Warna kulit alami gajah adalah abu-abu tua, tetapi terkadang tampak seperti warna kotoran.
Alasan dibalik warna ini adalah karena gajah suka mandi lumpur, sehingga warna tanah tetap melekat padanya.
Warna gajah sebenarnya adalah hitam keabu-abuan, tetapi warna gajah biasanya tampak sama dengan warna tanah tempat gajah hidup.
Baca juga: Langka, Gajah Kembar Lahir di Sri Lanka
Dikutip Elephant Conservation, berat kulit gajah bisa mencapai 2.000 pon atau lebih dari 900 kilogram.
Ketebalan kulit gajah tersebar di seluruh tubuhnya. Kulit mereka di area tertentu bisa setebal 1,5 inci. Namun untuk bagian telinga dan sekitar mulut, tebalnya hanya 1 per 10 inci.
Meski mamalia besar ini memiliki kulit yang tebal, tapi anatomi kulit gajah membuatnya sensitif saat disentuh. Gajah dapat merasakan serangga terkecil seperti semut.
Dikutip dari For Elephants, (15/5/2020), meskipun gajah Asia dan Afrika tampak sama, kulit mereka berbeda.
Gajah Afrika memiliki kerutan yang jauh lebih banyak dibandingkan dengan gajah Asia.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan