Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Stres Bisa Menyebabkan Rambut Rontok? Begini Mengatasinya

Kompas.com - 28/09/2020, 16:00 WIB
Dinda Zavira Oktavia ,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Banyak orang mengalami kerontokan rambut. Hal ini sebenarnya alami, asal tidak berlebihan.

Salah satu pemicu rambut rontok, atau yang dalam bahasa medis disebut alopecia, adalah stres.

Setidaknya ada tiga jenis rambut rontok yang disebabkan oleh stres, yakni telogen effluvium (TE), alopecia areata, dan trikotilomania.

Berikut penjelasan masing-masing jenis kerontokan karena stres seperti dilansir Health Line:

Baca juga: 9 Cara Alami Mencegah Asam Lambung Naik ke Tenggorokan

1. Telogen effluvium (TE)

Telogen effluvium (TE) terjadi ketika ada perubahan jumlah folikel yang menjadi tempat tumbuhnya rambut.

Jika terjadi perubahan jumlah folikel selama fase telogen (pertumbuhan rambut beristirahat), hal ini dapat memicu kerontokan.

Saat seseorang mengalami TE, rambut yang rontok hanya sebagian saja.

Namun dalam kasus yang lebih ekstrem, seseorang dapat mengalami pitak atau kebotakan di area lain termasuk alis atau area genital.

Menurut ahli, TE merupakan jenis kerontokan rambut yang paling umum. Kondisi ini pun dapat dialami oleh perempuan dan laki-laki di segala usia.

Namun jangan khawatir, TE dapat disembuhkan dan kondisi ini tidak merusak folikel rambut secara permanen.

Kendati demikian, TE dapat memengaruhi pertumbuhan rambut menjadi lebih lama panjangnya dalam beberapa bulan.

2. Alopecia areata

Alopecia areata (AA) adalah penyakit autoimun. Kondisi ini berkembang saat sistem kekebalan menyerang folikel rambut.

Hal ini bisa diakibatkan oleh stres dan mengakibatkan rambut rontok.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com