Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Apakah Stres Bisa Menyebabkan Rambut Rontok? Begini Mengatasinya

KOMPAS.com - Banyak orang mengalami kerontokan rambut. Hal ini sebenarnya alami, asal tidak berlebihan.

Salah satu pemicu rambut rontok, atau yang dalam bahasa medis disebut alopecia, adalah stres.

Setidaknya ada tiga jenis rambut rontok yang disebabkan oleh stres, yakni telogen effluvium (TE), alopecia areata, dan trikotilomania.

Berikut penjelasan masing-masing jenis kerontokan karena stres seperti dilansir Health Line:

1. Telogen effluvium (TE)

Telogen effluvium (TE) terjadi ketika ada perubahan jumlah folikel yang menjadi tempat tumbuhnya rambut.

Jika terjadi perubahan jumlah folikel selama fase telogen (pertumbuhan rambut beristirahat), hal ini dapat memicu kerontokan.

Saat seseorang mengalami TE, rambut yang rontok hanya sebagian saja.

Namun dalam kasus yang lebih ekstrem, seseorang dapat mengalami pitak atau kebotakan di area lain termasuk alis atau area genital.

Menurut ahli, TE merupakan jenis kerontokan rambut yang paling umum. Kondisi ini pun dapat dialami oleh perempuan dan laki-laki di segala usia.

Namun jangan khawatir, TE dapat disembuhkan dan kondisi ini tidak merusak folikel rambut secara permanen.

Kendati demikian, TE dapat memengaruhi pertumbuhan rambut menjadi lebih lama panjangnya dalam beberapa bulan.

2. Alopecia areata

Alopecia areata (AA) adalah penyakit autoimun. Kondisi ini berkembang saat sistem kekebalan menyerang folikel rambut.

Hal ini bisa diakibatkan oleh stres dan mengakibatkan rambut rontok.

Rambut yang rontok karena AA bisa hanya terjadi di area unyeng-unyeng atau di seluruh kulit kepala.

Pada kondisi AA yang sangat parah namanya alopecia universalis, yakni rambut di seluruh tubuh hilang.

Untuk jangka waktu tertentu, rambut bisa tumbuh kembali tapi rontok lagi. Sama seperti TE, kerontokan rambut karena AA juga bisa dialami siapa saja dari segala usia.

Hingga saat ini, tidak ada obat yang diketahui ampuh menangani AA. Namun, ada beberapa obat yang dapat membantu menumbuhkan rambut rontok hingga lebih dari 50 persen.

3. Trikotilomania

Trikotilomania dikenal sebagai gangguan mencabut rambut. Seseorang memiliki dorongan untuk mencabut rambut dari kulit kepala atau bagian lain dari tubuh. Hal ini dianggap sebagai gangguan kontrol impuls.

Seseorang yang memiliki kebiasaan mencabut rambut sebagian besar melakukannya karena disengaja, entah bosan atau untuk menghilangkan stres.

Namun, rambut yang tercabut dari kulit kepala, alis, dan bulu mata justru dapat menyebabkan stres tambahan. Hal ini akhirnya memicu kerontokan.

Trikotilomania paling sering berkembang pada usia praremaja dan dapat bertahan seumur hidup.

Meski tidak jelas apa yang menyebabkan trikotilomania, penelitian menunjukkan bahwa itu mungkin karena faktor genetik.

Apa rambut rontok karena stres bersifat permanen?

Rambut yang rontok karena stres dapat tumbuh kembali. Namun, tingkat pertumbuhan rambut rontok karena stres ini berbeda pada masing-masing orang.

Pertumbuhan rambut manusia terjadi dalam empat fase.

Untuk diketahui, rata-rata kulit kepala manusia memiliki sekitar 100.000 folikel rambut. Pada waktu tertentu, setiap folikel rambut akan berada dalam fase yang berbeda dari siklus ini:

  • Fase anagen, adalah fase pertumbuhan rambut. Itu berlangsung dua sampai tujuh tahun
  • Fase katagen, adalah fase pendek selama dua minggu yang terjadi saat folikel rambut mulai menyusut.
  • Fase telogen, adalah fase istirahat tiga bulan.
  • Fase eksogen, terjadi ketika folikel melepaskan rambut dan memulai pertumbuhan baru.

Atasi rambut rontok karena stres

Dengan mengelola stres, sebenarnya kita dapat memulihkan pertumbuhan rambut ke tingkat yang sehat.

Berikut beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi kerontokan rambut dan mendorong pertumbuhan baru.

1. Makanan bergizi

Makanan bergizi diperlukan untuk kesehatan tubuh dan rambut Anda.

Ada beberapa yang penting untuk pertumbuhan rambut:

  • Vitamin C. Vitamin ini penting untuk membangun kolagen, jaringan ikat kulit yang ditemukan di folikel rambut. Makanan yang mengandung vitamin C antara lain buah jeruk, brokoli, paprika, dan stroberi.
  • Vitamin B. Kompleks dari banyak vitamin ini meningkatkan metabolisme yang sehat, serta kulit dan rambut yang sehat. Vitamin B dapat ditemukan dalam makanan seperti sayuran berdaun hijau gelap, kacang-kacangan, dan alpukat.
  • Vitamin E. Vitamin ini mengandung antioksidan kuat yang dapat berkontribusi pada kesehatan kulit kepala. Makanan yang kaya vitamin E antara lain biji bunga matahari, bayam, minyak zaitun, brokoli, dan udang.

Jika tidak mendapatkan cukup nutrisi ini dalam makanan, mungkin bisa dibicarakan dengan dokter mengenai suplemen.

Perlu diingat, kita tidak bisa menambahkan suplemen nutrisi ke dalam rutinitas tanpa adanya pengawasan dokter.

Menjaga tubuh agar tidak dehidrasi, juga penting untuk kesehatan yang baik secara keseluruhan. Setiap sel di tubuh bergantung pada air untuk berfungsi dengan baik.

2. Olahraga

Olahraga adalah cara yang bagus untuk menghilangkan stres. Cobalah berjalan-jalan ringan setiap hari, mendaftar ke kelas gym, atau menyapu halaman rumah.

3. Lakukan hobi

Melakukan Hobi dengan menyibukkan diri dengan sesuatu yang disukai bisa menjadi cara yang bagus untuk melawan stres.

4. Menulis

Cobalah untuk menulis. Luangkan beberapa menit setiap hari untuk menulis tentang perasaan, dan hal-hal yang menyebabkan Anda stres. Meninjau hal-hal sehari-hari yang memicu stres dapat membantu menemukan cara untuk mengatasinya.

5. Meditasi

Pernapasan dan meditasi merupakan latihan pernapasan adalah cara yang bagus untuk memungkinkan diri berfokus pada saat ini.

Pemicu rambut rontok selain stres 

Ada kemungkinan rambut rontok tidak ada hubungannya dengan stres.

Ada banyak faktor dan kondisi yang dapat menyebabkan kerontokan rambut, antara lain:

  • penuaan
  • faktor genetika
  • obat-obatan, seperti pengencer darah atau antidepresan
  • kemoterapi
  • penyakit atau operasi yang baru di lakukan
  • perubahan hormonal, seperti melahirkan atau menopause
  • kekurangan nutrisi, seperti kekurangan protein atau zat besi

https://www.kompas.com/sains/read/2020/09/28/160000723/apakah-stres-bisa-menyebabkan-rambut-rontok-begini-mengatasinya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke