Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hewan Terancam Punah dan Kerusakan Lingkungan, Apa Hubungannya dengan Wabah Penyakit Baru?

Kompas.com - 18/09/2020, 08:02 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Editor

Upaya manusia melindungi alam

Dalam Konvensi PBB (CBD) disebut 'kartu laporan terakhir' tentang kemajuan terhadap 20 target keanekaragaman hayati global yang disepakati pada 2010 dengan tenggat waktu penyelesaian pada 2020.

"Kemajuan telah tercapai, tapi tak satu pun dari target tersebut yang telah tercapai sepenuhnya," ujar Maruma Mrema.

Selain peringatan yang tegas, laporan ini juga menetapkan instruksi manual tentang cara menurunkan kurva terkait hilangnya keanekaragaman hayati.

Baca juga: Hutan Hujan Amazon Kena Proyek Pengaspalan, Kerusakan Lingkungan di Depan Mata

 

Rencananya, menurut David Cooper, wakil sekretaris eksekutif CBD, tahun depan konferensi PBB untuk keanekaragaman hayati akan digelar di China.

"Di mana negara-negara diharapkan mengadopsi kerangka kerja baru untuk mewakili komitmen global untuk meletakkan alam agar bisa mulai merintis pemulihan pada 2030," kata Cooper.

Kerangka kerja yang dijuluki 'perjanjian iklim Paris untuk alam' yang diharapkan menjadi komitmen bagi 196 negara yakni akan mencakup delapan transisi utama, di antaranya sebagai berikut.

Baca juga: Dampak Pandemi Virus Corona pada Lingkungan, Polusi Udara Global Turun

 

  1. Tanah dan hutan: Melindungi habitat dan mengurangi penurunan muka tanah
  2. Pertanian berkelanjutan: Merancang cara bertani untuk meminimalisir dampak negatif pada alam
  3. Pangan: Menyantap makanan yang lebih berkelanjutan, utamanya, menghindari mengkonsumsi daging dan ikan
  4. Kelautan dan perikanan: Melindungi dan mengembalikan ekosistem laut dan cara menangkap ikan yang berkelanjutan
  5. Penghijauan perkotaan: Membuat lebih banyak ruang terbuka hijau di kota-kota besar
  6. Air bersih: Melindungi habitat di danau dan sungai, mengurangi polusi dan meningkatkan kualitas air
  7. Aksi iklim yang mendesak: Mengambil aksi pada perubahan iklim dengan "menghapus cepat" penggunaan bahan bakar fosil
  8. Pendekatan 'Satu Kesehatan': Mengelola lingkungan dengan kampanye yang bertujuan untuk mempromosikan "lingkungan dan masyarakat sehat".

"Covid-19 telah menjadi pengingat yang kuat, mengaitkan tindakan manusia dan alam. Sekarang kita memiliki kesempatan untuk melakukan hal yang lebih baik pascapandemi," jelas Mrema.

Bahkan, pandemi ini berkaitan juga dengan perdagangan satwa liar dan perambahan hutan. Para ilmuwan mengatakan hal itu meningkatkan risiko penyebaran penyakit dari hewan ke manusia.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com