Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lapisan Ozon Makin Menipis, Ini Penyebab dan Dampaknya

Kompas.com - 16/09/2020, 18:32 WIB
Dinda Zavira Oktavia ,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Dalam Peringatan Hari Ozone Internasional 2020, ahli ungkap lapisan ozon Bumi semakin lama semakin menipis.

Penipisan lapisan ozon ini dapat menyebabkan berbagai dampak buruk bagi kesehatan kita.

Hal itu diungkapkan dalam webinar dengan tema Ozone For Life yang digelar Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan bersama Badan Nasional Sertifikasi, pada Rabu, (16/9/2020).

Lapisan ozon sendiri merupakan wilayah konsentrasi tinggi ozon di stratosfer, jaraknya 15 hingga 35 km di atas permukaan Bumi.

Ozon sendiri memiliki peran penting, tetapi terkadang dilupakan. Padahal ozon adalah lapisan melindungi kita dari radiasi ultraviolet (UV) berbahaya yang dipancarkan matahari.

Baca juga: Merawat Ozon dengan Ozon

 

 

Penipisan ozon akan sangat berbahaya bagi semua makhluk yang ada di planet ini.

Salah satu penyebab rusaknya lapisan ini, karena penggunaan refrigeran yang berlebihan, yakni zat pendingin pada sistem pendingin atau refrigerator.

Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim KLHK, Dr. Ir. Ruandha Agung Sugardiman, M. Sc menjelaskan bagaimana refrigeran bisa menyebabkan lapisan ozon menipis.

"Terlepasnya refrigeran BPO (Bahan Perusak Ozon) berjenis HCFC (hydrochlorofluorocarbon) ke atmosfer, dapat menyebabkan molekul HCFC yang berkaitan dengan ozon, bisa membuat lapisan ozon menjadi bolong," tutur Ruandha.

Ilustrasi lubang ozon. Lubang ozon ini terjadi akibat rusaknya lapisan ozon karena penipisan lapisan ozon.SHUTTERSTOCK/Artsiom Petrushenka Ilustrasi lubang ozon. Lubang ozon ini terjadi akibat rusaknya lapisan ozon karena penipisan lapisan ozon.

Penipisan lapisan ozon akibat terlepasnya BPO dari refrigeran, dapat terjadi karena beberapa hal berikut. 

  • Tidak terpasangnya unit refrigerasi dan AC (air conditioner) secara baik
  • Terlepasnya refrigeran ke atmosfer saat proses pengisian zat pendingin ini ke produk refrigerasi AC
  • Adanya kebocoran yang terjadi
  • Tidak melakukan proses recovery refrigerant saat teknisi melakukan proses servis atau pengisian kembali refrigerasi dan AC
  • Membuang kulkas yang sudah tidak terpakai secara sembarangan. Lemari es dan freezer berisi pendingin, seharusnya dikeluarkan dan diambil kembali sebelum bagian lain didaur ulang.

Lapisan ozon yang melindungi radiasi UV-8. Jika terkena paparan dalam jangka panjang dari UV-8 ini bisa mengancam kesehatan manusia dan merusak sebagian besar hewan, tumbuhan, dan mikroba.

Baca juga: Lubang Ozon Raksasa Langka Tiba-tiba Terbentuk di Kutub Utara, Ada Apa?

 

Berikut dampak yang bisa terjadi jika lapisan ozon terus-menerus menipis.

  1. Menyebabkan kanker kulit, karena tingginya radiasi UV-8
  2. Menyebabkan katarak mata
  3. Penurunan kesehatan. Hal ini disebabkan oleh adanya penurunan vitamin D di kulit
  4. Kehidupan darat, tumbuhan yang terhambat akibat peningkatan UV-8 yang menggangu rantai makanan
  5. Mengganggu ekosistem, mengubah alur pertukaran karbon dioksida antara atmosfer dan biosfer.
  6. Biota laut rusak akibat peningkatan besar UV-8 menyebabkan rantai makanan biota laut meningkat. Hal ini tentu sangat mengancam keanekaragaman hayati dan ekosistem laut.
  7. Kerusakan material akibat paparan UV-8 yang merusak bahan alami maupun sintesis.

"Sehingga jika kita mencintai bumi dan tidak ingin terkena dampak dari penipisan lapisan ozon, maka jika menggunakan atau ingin membeli suatu produk carilah yang berlogo bebas CFC dan bebas HCFC," ungkap Rhuanda

Di tengah acara peluncuran aplikasi MontiR-AC yang sudah dapat diunduh masyarakat, Rhuanda juga mengimbau untuk bisa menggunakan jasa teknisi yang sudah tersertifikasi dan dapat menggunakannya dengan aplikasi MontiR-AC.

Hal ini masuk dalam Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No.41/2019, mengenai Standar Kompetansi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) Teknisi Refrigerasi dan Tata Udara dalam rangka mengurangi penipisan ozon.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com