Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setahun Kepergian BJ Habibie, Ini Warisan Sains untuk Dunia dan Indonesia

Kompas.com - 11/09/2020, 16:31 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

KOMPAS.com - Tepat setahun sudah mantan Presiden ke-3 Republik Indonesia BJ Habibie berpulang, namun banyak kenangan akan sosok bapak bangsa ini.

Bacharuddin Jusuf Habibie selain dikenal sebagai seorang politisi, ia juga merupakan ilmuwan serta sosok yang sangat inspiratif dan juga genius.

Rasa nasionalismenya juga tak diragukan lagi, bahkan kegeniusan Habibie juga diakui dunia, khususnya di bidang kedirgantaraan.

Mengenang kembali setahun kepergian BJ Habibie, berikut warisan sains yang ditinggalkan bapak bangsa ini untuk Indonesia.

Baca juga: Habibie Wafat, tapi Mr Crack dan Teorinya Akan Terus Hidup di Dunia

 

1. Crack Progression Theory

Teori ini adalah salah satu kontribusi sains dari BJ Habibie untuk bidang kedirgantaraan. Membuat kegeniusannya semakin diakui di dunia.

Seperti diberitakan Kompas.com, Kamis (12/9/2019) lalu, Crack Progression Theory dikenal oleh para ahli dirgantara dengan nama Faktor Habibie, Teori Habibie, atau Fungsi Habibie.

Teori ini dianggap sangat penting dalam dunia penerbangan.

Sebab, menjadi solusi terhadap masalah panjang yang dapat ditimbulkan akibat retaknya bagian sayap dan badan pesawat akibat guncangan selama take off dan landing.

Baca juga: 11 Pesan Habibie Semasa Hidup, tentang Indonesia, Cinta, dan Cita-cita

 

Berkat temuannya ini BJ Habibie dijuluki sebagai Mr Crack, karena keahliannya dalam menghitung crack propagation on random sampai ke atom-atom pesawat terbang.

Bahkan, hingga saat ini, Faktor Habibie dijadikan pedoman dalam pembuatan pesawat terbang di seluruh dunia.

Faktor Habibie dinilai bisa meringankan operating empty weight (bobot pesawat tanpa berat penumpang dan bahan bakar) hingga 10 persen dari bobot sebelumnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com