Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Hanya Kelelawar, Potensi Penyebaran Virus Corona juga Ada pada Tikus

Kompas.com - 13/08/2020, 07:02 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

Sumber SCMP

KOMPAS.com - Virus corona menyebar luas di beberapa jaringan perdagangan hewan liar. Studi baru menyoroti tentang peningkatan risiko penularan penyakit seperti Covid-19 ke manusia.

Studi ini didasarkan pada analisis hewan yang dikumpulkan para peneliti di Vietnam selatan antara tahun 2013 dan 2014, seperti dikutip dari South China Morning Post (SCMP), Rabu (12/8/2020).

Para ilmuwan menemukan berbagai jenis virus corona pada kelelawar dan tikus yang dijual di pasar untuk dimakan.

Dalam penelitian tersebut diungkapkan bahwa perilaku manusia itu dapat memfasilitasi penyebaran virus, seperti virus corona, dari hewan ke manusia.

Baca juga: Evolusi Virus Corona pada Kelelawar Terlacak, Ini Penjelasan Ilmuwan

Rantai perdagangan satwa liar dari lapangan ke restoran dan konsumen akhir memberikan banyak peluang untuk terjadinya limpahan penularan virus.

Pandemi saat ini, kata ilmuwan, adalah contoh terbaru bagaimana virus corona yang berasal dari hewan telah menyebabkan penyakit mematikan pada manusia.

Wabah sindrom pernapasan akur yang parah pada tahun 2003, kemungkinan disebabkan oleh virus corona yang berasal dari kelelawar. Sedangkan unta adalah inang utama dari virus yang kemudian menyebabkan sindrom pernapasan Timur Tengah (MERS).

Kelelawar tapal kuda (Rhinolophus) sejauh ini merupakan reservoir (sarang) alami yang penting bagi virus corona. Hewan ini juga memiliki virus corona yang merupakan kerabat dekat SARS-CoV-2, penyebab Covid-19.Shutterstock/Rudmer Zwerver Kelelawar tapal kuda (Rhinolophus) sejauh ini merupakan reservoir (sarang) alami yang penting bagi virus corona. Hewan ini juga memiliki virus corona yang merupakan kerabat dekat SARS-CoV-2, penyebab Covid-19.

Baca juga: Virus Corona Ada di Kelelawar dan Tak Terdeteksi Selama Puluhan Tahun

Sementara, wabah Covid-19 pertama kali dilaporkan di pasar makanan laut dan hewan di kota Wuhan, China bagian tengah.

Meski sumber pasti virus SARS-CoV-2 belum jelas, namun penelitian menunjukkan kemungkinan besar berasal dari kelelawar di Asia.

Penulis studi baru ini juga termasuk berasal dari kelompok non-pemerintah dari Wildlife Conservation Society dan Kementerian Pertanian dan Pembangunan Pedesaan Vietnam.

Ilmuwan juga periksa tikus

Selain meneliti kelelawar yang dipelihara, ilmuwan juga memeriksa tikus liar yang dijual sebagai makanan di pasar dan restoran di tiga provinsi di Vietnam selatan.

Kelelawar di Pasar Ekstrem Tomohon 
Kelelawar di Pasar Ekstrem Tomohon

Dari 70 lokasi yang dijadikan sampel, virus terdeteksi di 58 lokasi. Di antaranya virus pada tikus liar ditemukan di 24 lokasi dan 17 dari 28 lokasi peternakan hewan pengerat, dan 16 dari 17 lokasi peternakan kelelawar guano, serta satu lokasi kelelawar pteropid alami.

Kendati virus yang ditemukan bukan patogen manusia, tapi para ilmuwan mengatakan buruknya kondisi hewan yang ditangkap.

Percampuran spesies yang berbeda dan kontak konsumen dengan pedagang dapat meningkatkan risiko virus menular ke manusia.

Dalam beberapa kasus yang diteliti, kelelawar atau avian coronavirus ditemukan pada hewan pengerat yang hidup di peternakan hewan liar.

Baca juga: Benarkah Pandemi Virus Corona adalah Konspirasi? Ini Penjelasan Ahli

Di tempat ini, percampuran spesies dalam tempat yang sama meningkatkan risiko penggabungan virus, sehingga risiko penularan pada manusia juga semakin tinggi.

"Proporsi sampel yang tinggi ini menyoroti pada keterpaparan manusia pada virus dari satwa liar," kata peneliti dalam makalah yang diterbitkan di jurnal PLOS One ini.

Studi ini merekomendasikan pembatasan pembunuhan, pembiakan komersial, pengangkutan, pembelian, penjualan, penyimpanan, pemrosesan dan konsumsi hewan liar untuk meminimalisir risiko kesehatan masyarakat di masa depan.

Sebab, ternak dan orang yang hidup dalam kontak dekat dengan hewan pengerat, kelelawar, dan burung yang menyebarkan virus memberikan peluang untuk penularan intra dan antar spesies, sehingga berpotensi pada rekombinasi virus corona.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com