Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selamatkan Populasi, Begini Kehidupan Berbagai Singa dari Masa ke Masa

Kompas.com - 11/08/2020, 11:22 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - 30 ribu tahun lalu, berbagai jenis singa berkeliaran di dunia, berburu mangsa di empat benua.

Salah satu yang paling produktif adalah singa gua, berkeliaran dari Spanyol sampai Eurasia dan ke Alaska Modern hingga Yukon.

Sementara itu, singa Amerika yang ukuran tubuhnya lebih besar dari singa Afrika dan harimau bertaring tajam menguasai seluruh Amerika Utara dan sebagian Amerika Selatan

Singa jenis lain dengan berbagai ukuran dan bentuk menghuni Afrika, Timur Tengah, dan India.

Baca juga: Foto Viral Singa Betina Gigit Buah Zakar Pejantan, Ini Fakta di Baliknya

Kini, sebagian besar jenis singa itu sudah punah.

Namun para ilmuwan berhasil mengumpulkan petunjuk genetik yang dapat membantu kelangsungan hidup singa modern, yang saat ini jumlahnya terus berkurang dan terancam punah.

Selama 150 tahun terakhir, populasi global singa Afrika menurun lebih dari 20 kali lipat menjadi kurang dari 25.000 ekor. Sekitar 600 singa Asia hidup di India.

Sebagian besar singa mati karena perburuan liar dan hilangnya habitat.

Untuk menyelamatkan singa yang tersisa di dunia dan memahami berbagai jenisnya, tim ilmuwan internasional menilik genom lengkap dari 20 singa. 14 di antaranya sudah lama punah, termasuk dua jenis singa gua yang hidup 30.000 tahun dan diawetkan di Siberia dan Yukon.

Dalam studi yang terbit 4 Mei di Proceedings of the National Academy of Sciences, para peneliti menemukan bahwa singa gua tidak kawin dengan jenis singa lain.

Tim juga menemukan, singa Asia terpisah dari nenek moyangnya sekitar 70.000 tahun lalu.

"Makalah ini melihat masa lalu untuk menginformasikan ke masa depan," kata rekan penulis Ross Barnett, ahli genetika dari Universitas Kopenhagen, seperti diwartakan National Geographic, 5 Mei 2020.

"Jika Anda hanya melihat singa yang hidup di masa ini, Anda pasti melewatkan banyak cerita," imbuhnya.

Singa gua yang punah (Panthera leo spelaea) dengan bangkai rusa. Singa gua kemungkinan besar tidak memiliki surai, membuat mereka tidak menarik bagi singa Afrika.Wikimedia Commons Singa gua yang punah (Panthera leo spelaea) dengan bangkai rusa. Singa gua kemungkinan besar tidak memiliki surai, membuat mereka tidak menarik bagi singa Afrika.

Perjalanan singa keluar Afrika

Studi ini pun mendukung gagasan bahwa singa pergi keluar Afrika dalam serangkaian migrasi, mirip yang dilakukan manusia.

Barnet menjelaskan, singa gua kemungkinan keluar Afrika lebih dulu. Dia memisahkan diri dari kerabat singa Afrika sekitar 500.000 tahun lalu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com