Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
The Conversation
Wartawan dan akademisi

Platform kolaborasi antara wartawan dan akademisi dalam menyebarluaskan analisis dan riset kepada khalayak luas.

Apa yang Membuat Seseorang Menjadi Preman?

Kompas.com - 03/08/2020, 19:32 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Di Indonesia, hubungan kultural antar-individu dalam kelompok kriminal membuat persoalan premanisme menjadi kian kompleks.

Benturan antar-kelompok kriminal karena alasan-alasan material dapat disulut menjadi konflik antar-etnis.

Masalah kesejahteraan

Motivasi kuat para individu untuk meraih keuntungan material ditambah faktor kultural dalam kelompok kriminal membuat bisnis preman mengakar di tengah keseharian masyarakat.

Kita tidak bisa melihat masalah premanisme ini secara sebagian-sebagian.

Kekeliruan dalam melihat akar persoalan premanisme akan menimbulkan bencana yang lebih besar dibanding premanisme itu sendiri.

Pemerintah Indonesia di masa lalu diduga pernah menerapkan kebijakan yang keliru dalam mengatasi premanisme.

Komisi Nasional (Komnas) Hak Asasi Manusia (HAM) pada 2012 merilis laporan atas insiden penembakan misterius (disingkat menjadi petrus) yang dilakukan institusi keamanan terhadap orang-orang dengan ciri-ciri preman.

Jumlah korban meninggal akibat penembakan yang berlangsung pada rentang waktu 1982-1985 adalah 167 orang.

Negara tidak boleh kalah dengan preman. Namun negara tidak boleh pula merespons premanisme dengan cara-cara preman.

Penegakan hukum terhadap tindakan premanisme yang telah berjalan perlu terus dilakukan, namun tidak cukup sampai di sana.

Dalam penangkapan bulan lalu, John Kei diduga kembali terlibat dalam aktivitas kriminal setelah berulang kali masuk penjara.

Ini adalah salah satu indikator tidak efektifnya penanganan premanisme yang tidak menyeluruh.

Pemerintah perlu menanggulangi premanisme secara komprehensif dengan melihat masalah ini sebagai masalah kesejahteraan.

Pertama, pemerintah harus memulai dari penyelenggaraan pendidikan yang merata dengan kualitas maksimal dan akses seluas-luasnya.

Dengan demikian, anak-anak muda di seluruh Indonesia dapat menjangkau dan terlibat dalam proses pendidikan yang mengembangkan diri dan potensinya secara optimal.

Kedua, pemerintah perlu serius dalam menciptakan lapangan kerja yang terdistribusi secara merata.

Apabila anak-anak muda dapat berkarya secara sah dan produktif, mereka tidak perlu pindah ke kota untuk mengajukan diri menjadi bagian dari kelompok John atau kelompok-kelompok preman lainnya.

Mengabaikan persoalan laten ini artinya menciptakan iklim yang kondusif bagi kelompok-kelompok preman untuk tumbuh menjadi kelompok organized crime yang mapan.

Bhakti Eko Nugroho

Staf Pengajar Departemen Kriminologi, Universitas Indonesia

Artikel ini tayang di Kompas.com berkat kerja sama dengan The Conversation Indonesia. Tulisan di atas diambil dari artikel asli berjudul "Apa yang membuat orang menjadi preman? "Isi di luar tanggung jawab Kompas.com.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com