KOMPAS.com - Ratusan gajah ditemukan mati di Botswana, Afrika masih menyisakan banyak tanda tanya.
Pada awal Juli lalu, lebih dari 300 gajah mati secara misterius. Namun, tampaknya misteri kematian hewan jinak ini mulai menemui titik terang.
Pejabat senior satwa liar di negara tersebut mengungkapkan adanya racun alami yang diduga sebagai penyebab dari kematian sebanyak 350 gajah.
Melansir ABC, Senin (3/8/2020), berdasarkan hasil investigasi yang dilakukan terhadap kematian ratusan gajah di Botswana, menunjukkan adanya racun yang terjadi secara alami.
Baca juga: Ratusan Gajah di Afrika Mati Mendadak, Penyebabnya Masih Misterius
Pejabat Botswana pada awal bulan ini, meluncurkan penyelidikan setelah Elephants Without Borders (EWB), sebuah organisasi konservasi, melaporkan bahwa survei udara menunjukkan gajah dari segala usia tampak sekarat.
Kelompok tersebut menghitung ada 169 gajah mati pada 25 Mei dan 187 ekor lainnya mati pada 14 Juni.
Departemen Margasatwa dan Taman Nasional Botswana membenarkan bahwa ada 281 gajah yang mati.
Baca juga: Ratusan Gajah Afrika Mati Mendadak, Ahli Konservasi Indonesia Ingatkan Soal Virus Herpes
"Beberapa gajah yang hidup, kami amati tampak lemah, lesu dan kurus," kata direktur EWB Mike Chase, saat itu.
Bahkan, beberapa gajah tampak linglung, sulit berjalan dan menunjukkan tanda kelumpuhan pada sebagian tubuhnya.
Chase juga mengatakan perlunya tindakan segera untuk memastikan apakah kematian itu disebabkan oleh penyakit atau keracunan.
Para konservasionis juga khawatir, kematian bisa lepas kendali jika penyebabnya tidak segera dapat dipastikan, guna mengantisipasi kejadian kematian massal serupa.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.